Jakarta, infoDKJ.com | Jum'at, 1 Agustus 2025
Pemberian Abolisi (Penghapusan Hukuman) untuk Tom Lembong serta Amnesti (Pengampunan pidana) Untuk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menunjukkan jalan politik negarawan yang diambil oleh kepala negara. Presiden memberikan kebebasan dan jaminan kepada proses hukum yang berjalan tanpa mengintervensinya. Namun saat keputusan yang ditetapkan mengganggu nalar publik, merusak tatanan keadilan dan berpotensi menimbulkan konflik horizontal Presiden mengambil sikap. Menggunakan hak prerogatifnya memberikan Abolisi dan Amnesti kepada Tom dan Hasto.
Aroma ‘dipaksakan’
Khusus Abolisi, istilah ini nyaris tenggelam dalam lalu lintas percakapan publik. Abolisi terakhir diberikan oleh presiden ke-6 SBY kepada setiap yang terlibat dalam kegiatan Gerakan Aceh Merdeka tahun 2005.
Proses hukum untuk kedua tokoh bangsa ini memang penuh keganjilan. Tercium aroma ‘dipaksakan atau pesanan’ entah pihak mana yang memaksakan dan memesan. Keduanya tidak merugikan keuangan negara namun hukumannya melebihi koruptor Kakap. Khusus Tom, Dia dihukum karena kebijakannya dinilai cenderung kapitalis dan menguntungkan pihak vendor penyedia gula. Padahal Tom terbukti sama sekali tidak mendapat keuntungan pribadi dari kebijakan yang diambil. Publik paham bahwa Impor gula yang ditetapkan Tom juga dilakukan oleh menteri-menteri sebelumnya bahkan dengan volume lebih besar, tak masuk penjara. Tentunya ini melecehkan dan mengganggu rasa keadilan.
Rakyat Menunggu
Rakyat greget menunggu apa langkah-langkah yang akan diambil oleh Presiden, akankah dibiarkan? Atau Presiden Mengintervensi proses hukum dengan tangan kekuasaan atau apa? Publik lebih pesimis paska tugas kenegaraan luar negeri presiden malah sowan berkunjung ke kediaman presiden ke-7 Jokowi. Lalu publik memberikan tafsir bermacam-macam.
Mikul Dhuwur Mendem Jero
Tafsir publik kepada Kepala Negara sebagai kepanjang tanganan rezim sebelumnya otomatis sirna. Presiden secara elegan menunjukkan bahwa sebagai Kepala Pemerintahan beliau berdaulat, tegas tapi tetap menjaga rasa hormat kepada Pemimpin sebelumnya. Presiden tahu betul langkah-langkah apa yang harus diambil, beliau memilih jalan politik Negarawan Mikul dhuwur mendem jero. Filosofi politik yang pernah dijalankan oleh Mertuanya saat memimpin bangsa. Politik adiluhung yang bermakna mengangkat Tinggi, hormat terhadap Pemimpin terdahulu dan mengubur dalam-dalam aib dan kekurangannya. Meskipun tidak semua masyarakat bisa memahami sikap politik yang diambil Presiden.
Patriot Merah Putih
Rakyat sudah tidak sabar dan ingin arah politik kebijakan Presiden harus lebih baik dari rezim sebelumnya. Keadilan harus dihadirkan dalam semua aspek. Hukum, Ekonomi, Sosial dan Pendidikan. Rakyat secara kolektif merspon dengan jalan satire saat Menyambut Hari Kemerdekaan. Mereka mengibarkan bendera hitam bajak laut one piece Simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan semangat kebebasan berkibar dibawah bendera merah putih. Ayo Pak Prabowo! Jawab keinginan Rakyat. Seperti nasehat Kyai Ma’aruf Amin pada pidato harlah PKB didepan Bapak yang to the point dan tidak bertele-tele. “Kami Percaya Bapak adalah Patriot Merah Putih yang siap Mati untuk Kejayaan Indonesia. Kecuali Bapak sudah berubah, dan kami yakin Bapak Tetap Teguh Tidak Berubah!
Abdul Gofur
PemerhatiSepakbolaBukanPengamatPolitik
KetuaMuhammadiyahTambora