Jakarta, infoDKJ.com | Minggu, 31 Agustus 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
Hidup di dunia ini ibarat medan ujian. Ada tarik-menarik antara kebaikan dan keburukan, antara cahaya iman dan gelapnya hawa nafsu. Sering kali, menahan diri dari maksiat terasa begitu berat. Godaan dunia seolah menawarkan kebahagiaan sesaat, padahal di balik itu tersimpan kesengsaraan yang panjang.
Sesungguhnya, menahan diri dari maksiat di dunia jauh lebih ringan dibandingkan menahan pedihnya azab Allah di akhirat. Karena itu, Allah memerintahkan kita untuk bersabar, menjaga hati, dan senantiasa memohon pertolongan kepada-Nya.
Mengapa Menahan Diri Itu Penting?
Allah mengingatkan dalam firman-Nya:
“Dan adapun orang-orang yang takut akan kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sungguh surgalah tempat tinggalnya.”
(QS. An-Nazi‘at: 40-41)
Ayat ini adalah kabar gembira. Orang yang mampu menahan diri dari hawa nafsu akan mendapatkan balasan berupa surga. Artinya, setiap kesulitan menolak maksiat adalah investasi besar menuju kebahagiaan abadi.
Rasulullah ï·º pun bersabda:
“Surga diliputi dengan perkara-perkara yang dibenci (berat), dan neraka diliputi dengan syahwat.”
(HR. Muslim)
Hadis ini mengingatkan kita bahwa jalan menuju surga memang penuh perjuangan: bangun malam, puasa, menjaga lisan, menahan pandangan. Sebaliknya, jalan menuju neraka terasa mudah karena dihiasi syahwat: kesenangan yang melalaikan, dosa kecil yang dianggap remeh, hingga perbuatan besar yang menjerumuskan.
Godaan Maksiat yang Sering Dianggap Sepele
Maksiat tidak selalu berarti dosa besar. Ia bisa muncul dari hal-hal kecil yang sering diremehkan:
- Tidak menjaga pandangan,
- Lisan yang terbiasa bergunjing,
- Jari yang menuliskan komentar buruk di media sosial,
- Hati yang dibiarkan iri, dengki, atau sombong.
Padahal Nabi ï·º memperingatkan:
“Jauhilah dosa-dosa kecil, karena ia akan berkumpul pada diri seseorang hingga membinasakannya.”
(HR. Ahmad)
Artinya, dosa kecil yang terus dibiarkan akan menumpuk menjadi besar.
Kekuatan Menahan Diri Ada pada Doa dan Hidayah Allah
Manusia tidak akan mampu menahan diri hanya dengan kekuatannya sendiri. Ia butuh pertolongan Allah. Karena itu, Rasulullah ï·º mengajarkan doa:
“Ya Allah, berikanlah ketakwaan pada jiwaku dan sucikanlah ia, Engkau sebaik-baik yang menyucikannya. Engkaulah pelindung dan penolongnya.”
(HR. Muslim)
Doa ini adalah pengakuan bahwa hanya Allah yang bisa menguatkan kita melawan hawa nafsu.
Teladan Nyata dari Para Pendahulu
Banyak kisah inspiratif tentang bagaimana para sahabat dan ulama menahan diri dari maksiat:
- Utsman bin Affan RA, meski kaya raya, tidak terjerumus pada kesombongan. Hartanya justru digunakan untuk membeli sumur Raumah agar umat Islam bisa mengambil air secara gratis.
- Imam Ahmad bin Hanbal, lebih memilih dipenjara dan dicambuk daripada berkompromi dengan aqidah yang salah.
- Thalq bin Habib, seorang tabi’in, berkata: “Taqwa adalah engkau beramal ketaatan kepada Allah di atas cahaya dari Allah, dengan mengharap pahala dari Allah, dan engkau meninggalkan maksiat kepada Allah di atas cahaya dari Allah, karena takut akan azab Allah.”
Mereka semua manusia biasa, tetapi memilih menahan diri demi ridha Allah.
Penutup: Lebih Baik Sabar di Dunia, daripada Sengsara di Akhirat
Setiap kali kita tergoda maksiat, ingatlah: dunia hanya sebentar, akhirat abadi. Menahan diri di dunia meski terasa berat, akan diganti dengan kebahagiaan tak terhingga di akhirat.
Kesabaran menahan diri dari maksiat adalah bukti cinta kita kepada Allah. Ia menunjukkan bahwa kita lebih memilih ridha-Nya daripada kesenangan sesaat.
Mari kita jadikan hidup ini sebagai ladang amal. Jaga hati, jaga lisan, jaga pandangan, dan selalu minta pertolongan Allah agar kita kuat melawan hawa nafsu.
Lebih baik bersusah payah sejenak di dunia, daripada menyesal selama-lamanya di akhirat.
Semoga Allah Ø³Ø¨ØØ§Ù†Ù‡ وتعالى selalu memberi kita kekuatan untuk bersabar, istiqamah dalam kebaikan, dan menjauhkan kita dari segala bentuk maksiat.
✨ Quotes Motivasi:
"Menahan diri dari maksiat memang berat, tetapi balasannya jauh lebih indah daripada semua kesenangan dunia. Pilihlah sabar sebentar, agar bahagia selamanya." 🌹