Jakarta Barat, infoDKJ.com | Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke-80, warga RW 02 Kelurahan Kelapa Dua, Kebon Jeruk, menggelar Munajat Malam Tasyakuran pada Sabtu (16/8/2025) malam di Jalan Sasak Dua Dalam RT 005/02.
Acara berlangsung khidmat dengan kehadiran para habaib, ulama, tokoh masyarakat, pengurus RW/RT, serta jamaah majelis taklim dari berbagai kelompok. Hadir di antaranya Habib Ahmad bin Ali Assegaf, Habib Husein bin Ja’far Al Haddad, Drs. KH. Ahmad Ziyad, Ust. Ahmad Haitami, dan KH. Hamdani selaku sesepuh RW 02.
Rangkaian Acara Penuh Syukur
Munajat dimulai pukul 19.30 WIB dengan pembacaan Surat Yasin dan Tahlil dipimpin Gus Rofiq, dilanjutkan dengan pembacaan Maulid serta doa bersama oleh Ustadz Habibi.
Ketua Panitia, Sandi Asmat, dalam sambutannya menekankan bahwa kemerdekaan bangsa ini adalah hasil ikhtiar dan pengorbanan para pejuang. “Ini wujud nyata dari hubbul wathan minal iman (cinta tanah air bagian dari iman),” ujarnya.
Sementara itu, Ketua RT 005, Mohamad Engkur (Bang Jiung), menyampaikan rasa syukur atas dukungan warga dan berharap seluruh masyarakat senantiasa sehat serta mampu menjaga negeri agar tetap menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negeri yang baik dan mendapat ampunan Allah).
Tausiyah: Cinta Tanah Air adalah Wujud Syukur
Puncak acara diisi tausiyah oleh Habib Ahmad bin Ali Assegaf. Beliau mengingatkan bahwa kemerdekaan merupakan nikmat besar dari Allah SWT yang wajib disyukuri.
“Dulu, ketika bangsa masih dalam jajahan, ibadah umat penuh keterbatasan. Setelah merdeka, kita dapat beribadah dengan aman dan leluasa. Maka menjaga persatuan, merawat negeri, dan bersyukur atas nikmat merdeka adalah kewajiban moral sekaligus ibadah,” tutur Habib Ahmad.
Beliau mengutip firman Allah SWT:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim: 7)
Menurutnya, rasa syukur tidak cukup hanya dengan ucapan, melainkan harus diwujudkan dengan menjaga persatuan, mengisi kemerdekaan dengan amal saleh, serta melestarikan nilai-nilai perjuangan.
Doa Penutup dan Harapan
Acara ditutup dengan doa penuh kekhusyukan yang dipimpin oleh KH. Hamdani, memohon agar Indonesia senantiasa menjadi negeri yang damai, terjaga dari fitnah, dan selalu dalam keberkahan Allah SWT.
Tepat pukul 23.00 WIB, kegiatan ditutup dengan foto bersama seluruh jamaah, meninggalkan kesan mendalam penuh ukhuwah, persaudaraan, dan cinta tanah air.
Reporter: Yansen