Acara dibuka dengan pembacaan Maulid Simtudhdhuror yang dipimpin oleh Habib Quraish Al-Aidid. Lantunan sholawat menggema, menghadirkan suasana religius yang mendalam di tengah jamaah yang hadir dengan penuh semangat cinta kepada Rasulullah SAW.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Ismail menyampaikan terima kasih kepada para donatur dan jamaah yang terus mendukung kegiatan rutin ini.
“Ini adalah peringatan Maulid yang ke-22. Mari kita doakan guru-guru kita agar dipanjangkan umurnya dan istiqamah dalam syiar, karena melalui mereka kita bisa tersambung kepada Rasulullah SAW. Semoga kita semua termasuk umat yang mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW dan masuk ke dalam surga-Nya,” ucapnya.
Hikmah Maulid dari Para Habib
Tausiyah pertama disampaikan oleh Habib Hamid Al-Kaf yang mengingatkan jamaah tentang makna perayaan Maulid.
“Peringatan Maulid menambah kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Kalau benar cinta Nabi, ikuti dan taati beliau agar selamat dunia akhirat. Jangan menunda, ayo perbanyak ngaji dan sholawat,” pesannya, seraya menuntun jamaah melantunkan sholawat bersama.
Selanjutnya, Habib Muhammad bin Ali As-Segaf menekankan pentingnya membangun akhlak mulia.
“Tahun ini Maulid bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI, ini momentum baik untuk menumbuhkan iman, Islam, dan akhlak yang kuat. Siapa ingin manisnya madu harus rela dengan sengatan lebah. Artinya, untuk meraih sesuatu harus dengan sabar dan perjuangan,” ungkapnya.
Sementara itu, Habib Ahmad Al-Athos menyampaikan kisah agung penciptaan Nabi Adam AS yang sejak awal telah dikaitkan dengan cahaya Nabi Muhammad SAW.
“Sejak Nabi Adam, Allah sudah memuliakan nama Muhammad SAW. Oleh sebab itu, perbanyaklah sholawat sebagai tanda cinta kita kepada Rasulullah. Semoga kita semua selalu dalam keselamatan Allah SWT,” ujarnya.
Tausiyah penutup diberikan oleh Habib Baghir bin Yahya, mubaligh muda yang mengingatkan pentingnya memilih teman yang baik.
“Bertemanlah dengan orang yang selalu mengingatkan kita pada kebaikan. Pegang erat-erat sahabat yang membawa kita dekat kepada Allah SWT. Semoga kita menjadi umat yang dicintai Rasulullah SAW,” pesannya.
Pesan Camat Tambora
Dalam kesempatan tersebut, Camat Tambora Holi Susanto turut hadir dan memberikan imbauan kepada masyarakat.
“Selain meningkatkan iman dan takwa melalui Maulid, kita juga harus peduli terhadap lingkungan. Waspadai potensi kebakaran, jangan sampai menjadi kebiasaan buruk,” tegasnya.
Acara kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Ardini, yang memohon keselamatan dan keberkahan bagi seluruh jamaah serta bangsa Indonesia.
Peringatan Maulid Nabi kali ini tidak hanya mempererat ukhuwah Islamiyah, tetapi juga menjadi momentum bagi umat untuk memperkokoh kecintaan kepada Rasulullah SAW, meneladani akhlaknya, serta memperbanyak sholawat sebagai jalan menuju keberkahan hidup dunia dan akhirat. (Dani)