Jakarta, infoDKJ.com | Selasa, 2 September 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
Hidup ini ibarat lautan luas: ombaknya tak pernah berhenti, gelombangnya datang silih berganti. Kadang tenang dan indah, kadang menghantam keras dan menguji keteguhan hati. Selama kita hidup, masalah tak akan pernah berhenti—datang dalam bentuk ujian kecil hingga badai besar yang mengguncang.
Masalah itu ada yang membangun, membawa hikmah, bahkan menguatkan kita. Namun, ada pula yang menjerumuskan, merusak, dan menguji kesabaran. Di sinilah pilihan kita diuji: akan mengambil jalan mana?
Jalan Sabar dan Tawakal
Sebagai insan beriman, Allah sudah memberi kunci yang jelas.
“Mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”
(QS. Al-Baqarah: 45)
Sabar bukan berarti diam tak berbuat apa-apa. Justru sabar adalah seni menahan diri dari langkah gegabah, sembari mencari solusi terbaik sesuai ridha Allah. Setelah itu, kita bertawakal—menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Sang Maha Kuasa.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkannya.”
(QS. Ath-Thalaq: 2-3)
Saat Nafsu dan Amarah Menggoda
Masalah sering membuat manusia tersulut emosi. Kita ingin cepat selesai, kadang dengan cara instan—meski berujung salah. Amarah yang dibiarkan bisa melahirkan kerusakan: tawuran, anarkis, bahkan kezhaliman.
Rasulullah ï·º mengingatkan:
“Orang kuat bukanlah yang menang dalam gulat. Tetapi orang kuat adalah orang yang mampu menahan dirinya ketika marah.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Kekuatan sejati bukan pada otot atau gengsi, tapi pada kendali diri saat emosi membara.
Jalan Orang-Orang Terbaik
Hidup memang tak bisa lepas dari ujian. Namun, nilai kita di sisi Allah ditentukan oleh sikap yang kita pilih.
Apakah kita memilih jalan sabar dan syukur, ataukah jalan nafsu dan amarah?
Apakah kita menjadi orang yang membangun, atau justru yang merusak?
Rasulullah ï·º bersabda:
“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Seluruh perkaranya adalah kebaikan. Bila ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur—itu baik baginya. Bila ia ditimpa kesulitan, ia bersabar—itu pun baik baginya.”
(HR. Muslim)
Penutup: Pertanyaan untuk Kita Semua
Setiap hari, kita dihadapkan pada pilihan. Dalam setiap masalah, setiap ujian, setiap emosi yang muncul—ada dua jalan yang bisa kita ambil:
- Jalan kesabaran, syukur, dan kebaikan.
- Jalan emosi, nafsu, dan kerusakan.
Maka, pertanyaannya adalah:
“Kita mau berada di bagian mana?”
Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-Nya yang senantiasa sabar dalam ujian, bersyukur dalam nikmat, dan istiqamah di jalan yang diridhai-Nya.