Jakarta, infoDKJ.com | Rabu, 17 September 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
Lisan adalah anugerah besar dari Allah SWT. Dengan lisan, seseorang bisa meraih pahala surga, namun juga bisa terjerumus ke dalam neraka. Karena itu, Rasulullah ï·º memberikan wasiat khusus kepada Ali bin Abi Thalib RA tentang adab menjaga lisan, sebagaimana diriwayatkan dalam Wasiyat al-Musthafa karya Imam Asy-Syarani.
1. Jangan Mencela Kekurangan Orang Lain
Rasulullah ï·º bersabda:
“Wahai Ali, janganlah engkau mencela seseorang karena sesuatu dalam dirinya. Sesungguhnya tidak ada daging melainkan ada tulangnya. Dan tidak ada cara menebus dosa menggunjing kecuali dengan meminta maaf kepada orang yang digunjing atau memintakan ampunan untuknya.”
Allah SWT juga menegaskan dalam Al-Qur’an:
“Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al-Hujurat: 12)
2. Lisan Menentukan Surga atau Neraka
Rasulullah ï·º bersabda:
“Wahai Ali, Allah tidak menciptakan sesuatu dalam diri manusia yang lebih utama daripada lisan. Dengan lisan seseorang bisa masuk surga, dan dengan lisan pula ia bisa masuk neraka. Maka ikatlah lisan, karena lisan itu ibarat anjing galak.”
Dalam hadits lain, beliau bersabda:
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Jangan Melaknat Sesama Muslim atau Hewan
Rasulullah ï·º bersabda:
“Wahai Ali, janganlah engkau melaknat seorang muslim, dan juga hewan, karena laknat itu akan kembali kepadamu.”
Beliau juga mengingatkan:
“Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, melaknat, berkata keji, dan berkata kotor.” (HR. Tirmidzi)
Pelajaran Penting dari Wasiat Rasulullah ï·º
- Jaga lisan dari ghibah, fitnah, dan celaan.
- Gunakan lisan untuk dzikir, doa, dan kebaikan.
- Hindari ucapan buruk atau melaknat, bahkan kepada hewan sekalipun.
Rasulullah ï·º menekankan bahwa lisan adalah amanah. Menjaganya berarti menjaga kehormatan diri di dunia dan keselamatan di akhirat.
Beliau bersabda:
“Tidak ada sesuatu yang lebih banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka selain hasil dari ucapan lisannya.” (HR. Tirmidzi)