Jakarta, infoDKJ.com | Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kebon Jeruk menggelar Pelatihan dan Pembinaan Kader pada Sabtu (27/9/2025) siang, bertempat di SDI Al-Falah 2, Jalan Pos Pengumben, Sukabumi Selatan, Jakarta Barat. Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 12.30 hingga 17.00 WIB ini diikuti pengurus ranting NU se-Kecamatan Kebon Jeruk, pengurus anak ranting, Ansor-Banser, serta kader IPNU-IPPNU.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Ya Lal Wathon. Ketua PCNU Jakarta Barat, KH. Agus Salim, secara resmi membuka kegiatan dengan sambutan singkat. Ia berpesan agar seluruh kader tetap berkhidmat dengan ikhlas demi kemaslahatan umat.
“Berorganisasi di NU adalah warisan para kiai. Jika kita jalani dengan ikhlas karena Allah, insya Allah kita akan mendapatkan keberkahannya,” ujar KH. Agus Salim.
Pada sesi materi pertama, Wakil Sekretaris PWNU DKI Jakarta, Ustadz H. Tahyudin Aditya, membawakan tema Relasi NU, Masyarakat, dan Pemerintah. Ia menekankan pentingnya peran NU sebagai jembatan komunikasi antara umat dan negara.
“NU tidak bisa dipisahkan dari masyarakat, sekaligus memiliki tanggung jawab menjaga relasi konstruktif dengan pemerintah,” ungkapnya.
Diskusi ini dimoderatori oleh Ketua Tanfidziyah MWCNU Kebon Jeruk, Gus Muhtarom Ubaidilla.
Materi kedua disampaikan oleh Ketua PWNU DKI Jakarta, DR. KH. Syamsul Ma’arif, dengan topik Keaswajaan. Ia menegaskan kembali prinsip Ahlussunnah wal Jamaah sebagai fondasi NU.
“Keaswajaan bukan sekadar identitas, melainkan panduan hidup yang harus dihidupi kader NU dalam konteks zaman yang terus berubah,” kata KH. Syamsul Ma’arif.
Sesi ini dipandu oleh Wakil Ketua Tanfidziyah MWCNU Kebon Jeruk, Ustadz Ahmad Kamil.
Kegiatan ditutup dengan doa yang dipimpin langsung oleh KH. Syamsul Ma’arif. Sepanjang acara, suasana berlangsung tertib, khidmat, dan penuh antusiasme. Para peserta terlihat aktif mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hingga penutupan tepat pukul 17.00 WIB. (Yansen)