Jakarta, infoDKJ.com | Jum'at, 19 September 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
Allah Ta’ala telah menetapkan takaran rezeki setiap hamba-Nya, tak lebih dan tak kurang.
Sebagaimana firman-Nya:
“Dan tidak ada suatu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya...”
(QS. Hud: 6)
Keterbatasan yang Allah tetapkan bukanlah penghalang, melainkan penjaga dari bahaya yang tersembunyi. Satu suap yang Allah takdirkan bisa menjadi penyelamat dari sifat tamak, iri hati, dan kesombongan.
Rasulullah ï·º bersabda:
“Berbahagialah orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup, dan Allah menjadikannya merasa cukup dengan apa yang diberikan kepadanya.”
(HR. Muslim)
Makna Qana’ah dalam Hidup
Qana’ah — merasa cukup dengan yang telah Allah tetapkan — bukan berarti pasrah tanpa usaha. Ia adalah kesadaran bahwa setiap ikhtiar kita berjalan dalam batas ketentuan-Nya. Keberkahan rezeki jauh lebih berharga daripada banyaknya jumlah.
Hati yang tenang bukanlah milik mereka yang memiliki paling banyak, melainkan milik mereka yang paling ridha atas apa yang dimiliki.
Doa
“Ya Allah, jadikanlah kami hamba yang bersyukur, lapang dada, dan ridha dengan ketentuan-Mu. Jauhkanlah kami dari kerakusan yang menyesatkan.”