Jakarta, infoDKJ.com | Sabtu, 11 Oktober 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah (Yansen)
Sering kali manusia merasa doanya belum terkabul, lalu muncul keraguan dan kelelahan dalam meminta kepada Allah. Padahal, bisa jadi doa itu tidak ditolak, hanya saja ditunda hingga waktu yang paling tepat menurut Allah.
Seperti halnya orang tua yang tidak akan memberikan sesuatu yang membahayakan anaknya, meski diminta dengan tangisan — demikian pula Allah. Dia Maha Tahu kapan hamba-Nya siap menerima karunia-Nya.
Allah Menjawab Doa dengan Cara Terbaik
Allah Ta’ala berfirman:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu.
Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216)
Ayat ini menegaskan bahwa apa yang kita inginkan belum tentu yang terbaik untuk kita. Allah menunda atau mengganti dengan sesuatu yang lebih maslahat bagi kehidupan kita, baik di dunia maupun di akhirat.
Hadits tentang Dikabulkannya Doa
Rasulullah ï·º bersabda:
“Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah dengan doa yang tidak mengandung dosa atau memutus silaturahim,
melainkan Allah akan memberinya salah satu dari tiga perkara:
(1) disegerakan terkabul di dunia,
(2) disimpan untuknya di akhirat, atau
(3) dihindarkan darinya keburukan yang sepadan.”
(HR. Ahmad)
Hadits ini menegaskan bahwa tidak ada doa yang sia-sia. Setiap doa pasti mendapat balasan, meski bentuknya bisa berbeda dari harapan kita.
Hikmah dalam Penundaan
Syeikh Ibnu Atha’illah dalam Al-Hikam mengingatkan:
“Janganlah tertundanya pemberian dari Allah membuatmu ragu terhadap janji-Nya. Karena janji Allah pasti benar, hanya saja waktunya bergantung pada hikmah yang Allah tetapkan.”
Rasulullah ï·º pun pernah mengalami hal serupa dalam Perjanjian Hudaibiyah. Pada awalnya tampak merugikan, bahkan para sahabat merasa kecewa. Namun beberapa tahun kemudian, justru perjanjian itu menjadi pintu kemenangan besar bagi Islam.
Sikap Seorang Mukmin
Seorang mukmin hendaknya:
- Terus berdoa tanpa bosan.
- Meyakini janji Allah pasti benar.
- Bersabar menunggu waktu terbaik.
- Tetap berprasangka baik kepada Allah.
Allah berfirman:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan bagimu.”
(QS. Ghafir: 60)
Penutup
Ditundanya pemberian Allah bukan berarti doa kita ditolak.
Justru itu tanda kasih sayang Allah yang ingin menjaga kita sampai kita benar-benar siap menerima.
Maka, jangan pernah berhenti meminta.
Sebab doa adalah ibadah — dan setiap munajat kita disimpan Allah sebagai bekal kebaikan di dunia maupun di akhirat.