Jakarta Barat, infoDKJ.com | Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriyah / 2025 Masehi, Musholla Nurul Islam, Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menggelar Tabligh Akbar pada Sabtu malam (25/10/2025) pukul 19.30 WIB hingga selesai.
Acara yang berlangsung penuh khidmat ini dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, serta jamaah dari berbagai lingkungan sekitar Musholla Nurul Islam.
Hadir sebagai penceramah utama Drs. KH. Ahmad Ziad Ghozali, dengan KH. Syahrullah bin H. Muhammad sebagai guru tetap, serta Ustadz Khairul Fajri yang membacakan Kalam Ilahi.
Rangkaian acara diawali dengan pembukaan oleh MC Zaini, dilanjutkan tahlil dan doa bersama yang dipimpin oleh H. Wasuri, kemudian pembacaan rawi Maulid Nabi oleh Fahmi Muzakki diiringi lantunan hadroh.
Dalam sambutannya, Ketua Musholla Nurul Islam, H. Wasuri, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan tahunan ini. Ia menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi merupakan wujud kecintaan umat kepada Rasulullah SAW serta sarana mempererat ukhuwah antarwarga.
Acara juga turut dihadiri oleh Ketua RW 08 Bisri Ali, Ketua RT 03 Muhammad Fitrahuddin beserta para ketua RT lainnya di wilayah RW 08, LMK RW 08, dan FKDM Kelapa Dua.
Puncak acara diisi dengan tausiyah Maulid Nabi oleh Drs. KH. Ahmad Ziad Ghozali yang mengingatkan jamaah untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Acara ditutup dengan doa penutup yang dipimpin oleh KH. Syahrullah bin H. Muhammad.
Melalui momentum peringatan ini, jamaah diajak untuk menumbuhkan kembali cinta kepada Rasulullah SAW dengan meneladani sifat-sifat beliau yang agung — jujur, penyayang, dan peduli terhadap sesama.
Sebagaimana sabda Rasulullah ï·º:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR. Ahmad)
Peringatan Maulid Nabi di Musholla Nurul Islam menjadi cermin kebersamaan, keimanan, dan kecintaan umat kepada Rasulullah SAW, sekaligus pengingat untuk senantiasa menghadirkan nilai-nilai kenabian dalam kehidupan bermasyarakat. (Yansen)


