Jakarta Utara, infoDKJ.com | Sebanyak 2.500 guru ngaji yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) TKQ–TPQ se-DKI Jakarta menghadiri dan menyukseskan Hari Lahir (Harlah) ke-20 Pokja TKQ TPQ DKI Jakarta yang digelar di Pasar Seni Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (20/12/2025). Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi akbar para pejuang Al-Qur’an dari lima wilayah DKI Jakarta.
Acara tersebut turut dihadiri berbagai pejabat dan tokoh, di antaranya Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) Provinsi DKI Jakarta yang mewakili Gubernur DKI Jakarta, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Dr. Adib, M.Ag, Kabid Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (Papkis) Kemenag DKI Jakarta Bodi Artava Tamaswara, S.T, Katimker Papkis H. Edi Sulaksono, Kapolres Metro Jakarta Utara, perwakilan Wali Kota Jakarta Utara, para Kasi PD Pontren Kemenag dari lima wilayah DKI Jakarta, serta para ketua kota dan kecamatan Pokja TKQ TPQ se-DKI Jakarta.
Ketua Pokja TKQ TPQ DKI Jakarta, Ustadz Mustofa, S.Pd, menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT atas terselenggaranya acara tersebut dengan sukses dan penuh kebersamaan. Ia mengapresiasi kehadiran seluruh guru ngaji dan jajaran pengurus yang telah berkontribusi menyukseskan kegiatan Harlah ke-20 ini.
“Momentum ini menjadi ajang untuk menyatukan seluruh guru ngaji se-DKI Jakarta dalam kebersamaan dan silaturahmi, dengan tema ‘Perkuat Semangat Berkhidmat untuk Jakarta Hebat’,” ujar Ustadz Mustofa.
Menurutnya, selama 20 tahun berdiri, Pokja TKQ TPQ telah menjadi garda terdepan dalam pengentasan buta aksara Al-Qur’an serta pendidikan akhlak mulia bagi generasi bangsa sejak usia dini. Peran para guru ngaji dinilai sangat strategis dan tidak dapat dipandang sebelah mata dalam kehidupan masyarakat Jakarta.
Ustadz Mustofa juga berharap adanya peningkatan perhatian dan kesejahteraan bagi guru ngaji di DKI Jakarta. Saat ini, guru ngaji menerima insentif sekitar Rp550 ribu per bulan dari Kanwil Kemenag DKI Jakarta. Ia berharap pada tahun 2026 nominal tersebut dapat ditingkatkan menjadi Rp1 juta hingga Rp2,5 juta per bulan, sejalan dengan komitmen Gubernur DKI Jakarta terpilih H. Pramono Anung yang berencana meningkatkan kesejahteraan guru ngaji hingga setara Upah Minimum Provinsi (UMP).
“Semoga ikhtiar dan harapan ini dapat segera direalisasikan demi meningkatkan kesejahteraan para pejuang Al-Qur’an,” ungkapnya.
Sementara itu, Dr. Adib, M.Ag, dalam sambutannya memberikan perhatian khusus kepada salah satu guru ngaji dari wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, Ibu Sri Wahyuni, yang meskipun memiliki keterbatasan fisik tetap istiqamah mengabdikan diri dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak. Menurutnya, ketulusan dan keikhlasan tersebut menjadi inspirasi bagi semua pihak.
Dr. Adib juga menyatakan komitmen Kanwil Kemenag DKI Jakarta untuk terus mendorong terwujudnya peningkatan kesejahteraan guru ngaji, serta mengapresiasi kerja keras Ketua Pokja TKQ TPQ DKI Jakarta dan seluruh pengurus yang berhasil menghimpun ribuan guru ngaji dalam satu forum silaturahmi akbar.
Perwakilan Biro Dikmental Provinsi DKI Jakarta yang hadir mewakili Gubernur DKI Jakarta turut menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas dedikasi para guru ngaji. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus mendukung program-program pendidikan Al-Qur’an, karena peran guru ngaji sangat membantu pemerintah dalam pembentukan karakter dan akhlak mulia generasi muda sejak dini.
Kegiatan Harlah ke-20 Pokja TKQ TPQ DKI Jakarta ini berlangsung dengan khidmat, tertib, dan penuh semangat kebersamaan, menjadi bukti kuatnya solidaritas para guru ngaji sebagai pilar pendidikan keagamaan di Ibu Kota.
(MM)



