Jakarta Barat, infoDKJ.com | Di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap bencana di sejumlah wilayah Indonesia, Camat Tambora Aji Pangestu Swandhanu memimpin langsung Giat Doa Bersama Tiga Pilar Kecamatan Tambora untuk Keselamatan Bangsa, Rabu (31/12/2025). Kegiatan yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Tambora Lantai 4, Jalan Pangeran Tubagus Angke No. 2, Jakarta Barat itu bukan sekadar agenda rutin penghujung tahun, melainkan pesan tegas bahwa pergantian tahun harus diisi dengan refleksi, solidaritas, dan penguatan sinergi aparat.
Acara yang dihadiri unsur tiga pilar — pemerintah kecamatan, TNI, dan Polri — ini juga melibatkan jajaran pemangku kepentingan wilayah Tambora mulai dari para lurah, kepala satuan pelaksana dinas, tokoh agama, hingga perwakilan RT/RW dan organisasi masyarakat.
Kegiatan diawali dengan menyanyikan Indonesia Raya, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, lalu dilanjutkan dengan santunan anak yatim piatu, tausiyah, dan istighosah.
Aji Pangestu: Ini Bukan Seremonial, Tapi Bentuk Kepedulian dan Instruksi Pemerintah
Dalam sambutannya, Aji Pangestu Swandhanu menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan respons nyata terhadap instruksi pemerintah sekaligus wujud empati terhadap masyarakat yang terdampak musibah di berbagai daerah, terutama di wilayah Sumatera.
“Hari ini kita berkumpul untuk melakukan Doa Bersama Tiga Pilar Tambora untuk keselamatan bangsa. Kegiatan ini sebagai bentuk tindak lanjut surat edaran Sekda, dan juga bentuk empati kita terhadap saudara-saudara kita di Aceh, Sumatera, dan daerah lain yang sedang tertimpa musibah,” tegas Aji.
Aji menggarisbawahi bahwa akhir tahun bukan hanya soal pergantian kalender, melainkan momen untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Pergantian tahun harus menjadi momentum refleksi diri agar kita bisa lebih baik lagi ke depannya. Harapan kita semua terkabul dan wilayah Tambora semakin baik dan semakin maju,” ucapnya.
Pernyataan Aji tersebut menempatkan kegiatan ini sebagai agenda yang tidak hanya religius, tetapi juga memiliki nilai sosial—yakni memperkuat kepekaan pemerintah terhadap kondisi masyarakat dan mempererat kohesi sosial.
Kapolsek Tambora: Sinergi Tiga Pilar Kunci Kondusivitas Wilayah
Kapolsek Tambora Kompol Muhammad Kukuh Islami, S.I.K., M.I.K. menyatakan bahwa doa bersama menjadi simbol kuat persatuan lintas unsur di wilayah Tambora. Menurutnya, sinergi tiga pilar menjadi kunci menjaga stabilitas keamanan wilayah, terutama menjelang pergantian tahun.
“Kita berkumpul bersama tiga pilar untuk berdoa untuk keselamatan bangsa dan negara, serta sebagai bentuk empati kita terhadap saudara-saudara yang tertimpa bencana di Sumatera,” kata Kukuh.
Ia juga menekankan komitmen aparat untuk menjaga situasi Tambora tetap aman.
“Kita tetap selalu bersinergi agar kamtibmas wilayah Tambora tetap kondusif,” tegasnya.
Tausiyah H. Cucum: Tidak Bersyukur Lebih Rendah Derajatnya dari Binatang
Rangkaian acara kemudian diisi tausiyah oleh H. Cucum yang menekankan pentingnya syukur sebagai fondasi utama perubahan diri. Ia menyampaikan pesan yang cukup keras namun menohok, bahwa semua makhluk bersyukur atas nikmat Allah, bahkan hewan pun menunjukkan bentuk kepatuhan.
“Semua makhluk bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan bahkan binatang pun bersyukur kepada Allah. Orang yang tidak bersyukur kepada Allah derajatnya lebih rendah daripada binatang,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya ibadah sosial, yakni amal yang manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat luas.
Santunan Anak Yatim dan Istighosah: Pesan Sosial di Tengah Pergantian Tahun
Selain doa bersama, kegiatan ini juga memberikan santunan anak yatim piatu sebagai wujud kepedulian sosial. Puncak acara ditutup dengan istighosah yang dipimpin oleh Ustaz Ahmad Dahlan, lalu doa penutup.
Kegiatan ini menegaskan bahwa Kecamatan Tambora di bawah kepemimpinan Camat Aji Pangestu Swandhanu mendorong pergantian tahun diisi dengan nilai yang lebih substansial: kepedulian, refleksi, dan persatuan aparat serta masyarakat.
(Pray)


