Jakarta, infoDKJ.com | Jum'at, 5 Desember 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
Pada suatu malam di bulan Rabiul Akhir, selepas shalat Isya, seorang kyai duduk di pondokan panggung sederhana yang terbuat dari kayu dan bambu. Malam itu ia memberikan nasihat kepada seorang santri bernama Ahmad.
“Nak, sebagai manusia, ada dua hal terpenting yang pantas kita minta kepada Allah: pertama, ampunan-Nya. Kedua, ridho-Nya.”
Santri itu terdiam penuh perhatian. Sang kyai kemudian melanjutkan:
1. Memohon Ampunan-Nya
Sebagai manusia, tidak ada yang luput dari kesalahan. Dosa datang dari kealpaan, kelalaian, bahkan perbuatan yang disengaja. Besar maupun kecil, semuanya membutuhkan ampunan Allah.
Allah berfirman:
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan atau menzalimi dirinya sendiri, kemudian ia memohon ampunan kepada Allah, niscaya ia akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. An-Nisa: 110)
Rasulullah ï·º juga bersabda:
“Setiap anak Adam banyak berbuat dosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang banyak bertaubat.”
(HR. Tirmidzi, no. 2499)
Karena itu, memohon ampunan adalah kebutuhan pokok seorang hamba. Tanpa ampunan Allah, hati menjadi gelisah, hidup terasa berat, dan urusan akhirat menjadi mengkhawatirkan.
2. Memohon Ridho-Nya
Permohonan kedua adalah ridho Allah. Ridho berarti cinta dan kasih sayang-Nya kepada hamba. Jika ridho-Nya diraih, hidup akan dipenuhi ketenangan, kelapangan, dan kebahagiaan sejati.
Allah berfirman:
“Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.”
(QS. Al-Maidah: 119)
Rasulullah ï·º bersabda:
“Sesungguhnya Allah, jika mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan berkata: ‘Sesungguhnya Aku mencintai si Fulan, maka cintailah ia.’ Maka Jibril mencintainya, kemudian menyeru kepada penduduk langit: ‘Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan, maka cintailah dia.’ Lalu penduduk langit mencintainya, kemudian diletakkanlah penerimaan baginya di bumi.”
(HR. Bukhari-Muslim)
Ridho Allah adalah sumber ketenangan jiwa. Lebih berharga daripada harta, jabatan, atau gemerlap dunia.
Soal Rezeki
Sang kyai menutup nasihatnya dengan penuh hikmah:
“Soal rezeki, itu sudah ditentukan. Ia akan datang, bahkan tanpa kita memintanya.”
Allah berfirman:
“Dan tidak ada suatu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.”
(QS. Hud: 6)
Karena itulah, yang lebih pantas dipanjatkan dalam doa adalah ampunan dan ridho-Nya. Dengan keduanya, rezeki menjadi berkah, hidup lebih indah, dan akhirat pun selamat.
Penutup
Pesan seorang kyai di pondokan sederhana itu menjadi pengingat bagi kita semua:
Jangan terlalu sibuk meminta dunia. Mintalah yang hakiki—ampunan dan ridho Allah.
Sebab siapa yang mendapatkannya, ia telah meraih segala kebaikan dunia dan akhirat.


