Jakarta Barat, infoDKJ.com | Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Kembangan menyelenggarakan Konferensi tahunan bertema “Merawat Tradisi, Memperkokoh Organisasi, Mencetak Pemimpin Masa Depan” pada Minggu (7/12/2025). Acara tersebut berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Kembangan, Meruya Utara, dan dihadiri sekitar 70 peserta dari unsur pengurus, ulama, kader, hingga organisasi badan otonom NU.
Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WIB ini dipimpin langsung oleh Ketua MWC NU Kembangan, Ustadz Muhammad Asnawi, dan menjadi momentum penting bagi penguatan peran organisasi Islam terbesar di Indonesia dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman.
Hadir Tokoh-Tokoh NU dan Forkopimcam
Sejumlah tokoh hadir memberikan dukungan moral terhadap terselenggaranya konferensi ini, di antaranya:
- Joko Suparno, Camat Kembangan
- Sertu Agus Toni, mewakili Danramil 07/Kembangan
- KH. Agus Salim, Ketua PCNU Jakarta Barat
- KH. Mahrus Iskandar, Rais Syuriah PCNU Jakarta Barat
- KH. Khatib, Syuriah PCNU Jakarta Barat
- Para ulama, anggota NU, Fatayat NU, serta kader-kader muda NU
Kehadiran para tokoh ini menandai komitmen bersama dalam memperkuat NU di tingkat kecamatan sebagai garda terdepan pelayanan sosial-keagamaan kepada masyarakat.
Rangkaian Acara Berjalan Khidmat
Konferensi diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan Indonesia Raya serta Mars Yalal Wathon—lagu kebangsaan NU yang membangkitkan semangat nasionalisme.
Acara berjalan tertib dengan sambutan inti dari Ketua PCNU Jakarta Barat, KH. Agus Salim, yang memberikan pesan mendalam terkait tema konferensi.
Pesan KH. Agus Salim: Tradisi Dijaga, Organisasi Diperkuat, Pemimpin Disiapkan
Dalam sambutannya, KH. Agus Salim menegaskan bahwa tema yang diangkat tidak hanya relevan, tetapi menjadi kebutuhan mendesak organisasi di era modern.
Beliau menyampaikan bahwa:
- Merawat tradisi adalah menjaga identitas dan nilai luhur yang menjadi karakter NU sejak berdiri. Tradisi adalah akar kekuatan organisasi dan jangan sampai tercerabut oleh dinamika zaman.
- Memperkokoh organisasi berarti membangun tata kelola yang profesional, solid, adaptif, dan komunikatif agar NU tetap menjadi penopang kekuatan umat.
- Mencetak pemimpin masa depan merupakan investasi penting. Pemimpin tidak lahir tiba-tiba, tetapi dibentuk melalui pendidikan, pengalaman, dan pembinaan karakter.
“Kita bertanggung jawab menyiapkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas dan berkarakter,” tegas KH. Agus Salim.
Ia menutup sambutan dengan ajakan memperkuat komitmen bersama demi NU yang semakin bermanfaat bagi masyarakat luas.
Acara Berjalan Kondusif
Konferensi berlangsung hingga pukul 11.30 WIB dengan suasana tertib dan penuh kekeluargaan. Kegiatan ini menjadi momentum strategis bagi MWC NU Kembangan dalam menyusun langkah organisasi dan memperkuat peran kader NU di tengah masyarakat.
Dengan mengusung semangat merawat tradisi dan menyiapkan pemimpin masa depan, MWC NU Kembangan menegaskan komitmennya untuk terus hadir sebagai penggerak kebaikan dan pilar moderasi beragama di Jakarta Barat.
(APJ/Yansen)



