Bekasi, infoDKJ.com — Di tengah melonjaknya harga cabai yang tembus hingga Rp130 ribu per kilogram, senyum lega menghiasi wajah Yanti N. Siahaan, pedagang nasi pecel di Bekasi Timur. Bukan tanpa alasan, dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar di halaman BLK Kompetensi Jawa Barat, Yanti bisa mendapatkan 3 ons cabai hanya dengan Rp10.000.
“Puji Tuhan, ini sangat membantu saya sebagai pedagang kecil,” ujar Yanti, yang sejak 2019 mengandalkan penghasilan dari berjualan nasi pecel khas Ngawi. Biasanya ia membeli cabai di kisaran Rp40.000–Rp50.000 per kilogram, namun harga belakangan ini membuatnya harus berpikir ulang setiap kali belanja bahan baku.
Kegiatan GPM tersebut bukan sekadar bazar pangan biasa. Dihadiri langsung oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) H. Arief Prasetyo Adi, acara ini menjadi ajang nyata upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan di tengah gejolak inflasi. Arief hadir mewakili Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, dan membuka acara yang juga dihadiri sejumlah pejabat tinggi lintas kementerian dan lembaga.
“Di saat seperti ini, kolaborasi adalah kunci. Ini tentang memastikan masyarakat tetap bisa menjangkau bahan pokok dan mendukung stabilitas harga,” ujar Arief dalam sambutannya. Ia menambahkan bahwa sejak awal 2025 hingga akhir April, GPM telah hadir di lebih dari 2.800 titik di seluruh Indonesia.
GPM di Bekasi ini adalah hasil gotong royong antara JPKP (Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan), FKLPID Jawa Barat, ID Food, serta didukung Kementerian Koperasi dan UMKM dan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat.
Dewi Sartika, Bendahara Umum JPKP yang hadir mewakili Ketua Umum Maret Samuel Sueken, mengatakan bahwa animo masyarakat di Bekasi membuktikan bahwa daya beli masyarakat tetap kuat. “Ini bantahan nyata terhadap berita-berita hoaks yang menyebarkan kepanikan. Fakta di lapangan justru menunjukkan ekonomi rakyat tetap bergerak,” ujarnya.
Tak hanya menjual sembako dengan harga murah, acara ini juga menjadi panggung bagi pelaku UMKM binaan Pemprov Jawa Barat untuk memamerkan produk unggulan mereka. Warga tampak antusias, bahkan sudah mengantre sejak pagi sebelum kegiatan resmi dimulai.
Melalui kegiatan seperti GPM, pemerintah berharap distribusi bahan pokok tetap lancar, harga terkendali, dan masyarakat—khususnya kalangan bawah—tidak terlalu terbebani lonjakan harga. Sebuah solusi cerdas di tengah tekanan inflasi, sekaligus bukti bahwa keberpihakan pada rakyat kecil bukan sekadar slogan.
(Pray)