Jakarta, infoDKJ.com | Sabtu, 31 Mei 2025
KISAH RASULULLAH ﷺ
Memasuki pinggiran Makkah
Reaksi orang Quraisy
Pasukan di bagi 3
Memasuki Makkah
Memasuki masjidil haram
Sholat dalam kabah
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد
Allohumma sholi ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad
Memasuki Makkah dari Pinggiran
Hari beranjak pagi. Mentari malu-malu menampakkan wajahnya di Bumi Makkah. Rombongan segera meninggalkan Muara azh-Zhahran menuju Makkah pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke 8 Hijriah.
Abbas merhasil menyusul Abu sofyan sebelum sampai di Makah dan melaksanakan apa yang diperintahkan Nabi dengan membawa Abu Sofyan mendaki sebuah bukit. Dari atas bukit, Abbas dan Abu Sufyan melihat pasukan lewat barisan demi barisan. Dari tempat itu, keduanya jelas melihat kedatangan pasukan Muslim ke Makkah.
Pasukan bergerak maju dan berhenti sebentar di dekat perbukitan tempat Abbas dan Abu Sufyan berada melihat pasukan lewat barisan demi barisan. Abu Sofyan tercengang jumlah pasukan yang banyak.
“siapakah mereka tanya Abu sofyan” ke Abbas.
”Suku Salam” Jawab Abbas
”Bukankah mereka musuh agama Islam ?” kata Abu Sofyan
”Mereka telah masuk Islam” jawab Abbas
”Lalu siapa pula mereka itu wahai Abbas” kata Abu Sofyan setelah melihat rombongan lain yang cukup besar
”Mereka adalah Suku Asja”
Pasukan Muslim terus berdatangan berdasarkan suku. Abu Sofyan tidak sabar melihat dan menunggu detik-detik masuknya Rasulullah saw ke Makkah. Abbas melihat itu dan segera menenangkannya. ”Ketika beliau datang nanti aku akan memberitahumu” kata Abbas
Inilah pertama kalinya beliau menginjakkan kaki di Makkah setelah di usir oleh kaum Quraisy sekitar satu dasawarsa yang lalu. Kini beliau dapat melihat Makkah Kembali.
Beliau akan ber tawah di sekelilingnya dan shalat didalamnya tanpa ada lagi yang bisa menghalanginya. Rasulullah saw, masuk Makkah dengan penuh percaya diri.
Sementara itu Abbas segera memberi tahu Abu Sofyan dengan penuh kegembiraan setelah Rasullah saw terlihat oleh mereka.
”Dialah Muhammad ,” Abbas berkata. Abu Sofyan berdecak kagum melihatnya.
”Sesungguhnya kekuasaan kemenakanmu sangatlah besar dan agung” ujarnya
”Itu bukanlah kekuasaan tapi kenabian” kata Abbas
Rasulullah saw, terus berjalan dan melewati tempat Abu Sofyan berada. Ketika itu lah, Sa`ad bin Ubadah, pembawa bendera yang berada di rombongan Rasulullah saw, berteriak gembira. Tanpa sadar ia berkata dengan pongah ”hari ini merupakan hari pembataian, hari di mana Allah menghinakan Quraisy”
Abu Sofyan mendengar apa yang dikataka Sa`ad,. Ia terkejut dan bertanya kepada Rasulullah saw. “wahai Rasulullah, apa engkau tidak mendengar apa yang di ucapkan Sa`ad.”
“apa yang di ucapkannya” tanya Rasulullah.
Dia mengatakan “hari ini merupakan hari pembataian, hari di mana Allah menghinakan Quraisy” jawab Abu Sofyan.
Ustman dan Abdurahman bin Auf, melihat keberadaan Abu Sofyan dan mendengar percakapannya dengan Rasulullah saw. Keduanya lalu memberikan saran pada Nabi saw.
”Wahai Rasulullah saw kita tidak merasa aman selagi dia masih mempunyai kekuasaan”.
”Tidak demikian. Namun hari ini adalah merupakan *hari kasih saying*. Hari dimana Allah swt memuliakan suku Quraisy”. Jawab Rasulullah saw.
Peristiwa Fathu Mekkah atau Pembebasan Mekkah adalah peristiwa penting Islam yang sangat menentukan bagi keberlangsungan dakwah Islam di Mekkah pasca Hijrah.
Pembebasan Mekkah berlangsung pada tahun 8 Hijriah atau 630 Masehi
peristiwa Pembebasan Mekkah disebabkan oleh pelanggaran-pelanggaran kaum Quraisy terhadap perjanjian damai Hudaibiyah.
Kaum Quraisy melakukan penyerangan dan pembunuhan terhadap kabilah Bani Khuzaah yang saat itu termasuk dalam golongan yang dilindungi oleh perjanjian Hudaibiyah.
Nabi Muhammad yang mendengar adanya pelanggaran yang dilakukan oleh kaum Quraisy segera merencanakan sebuah perlawanan. Nabi Muhammad bersiap untuk mengerahkan pasukan Islam untuk melakukan perlawanan terhadap kaum Quraisy.
Reaksi orang-orang Quraisy
Setelah pasukan Islam lewat, Abbas berkata kepada Abu Sufyan,
“Selamatkanlah kaummu.”
Maka cepat-cepat Abu Sufyan juga memacu tunggangannya memasuki Makkah dalam keadaan cemas dan gemetar. Seolah-olah di belakangnya terdapat roda penggilas yang jika terus menggelinding akan pasti akan menghancurkan segala apa yang ada didepannya.
Semua penduduk Makkah melihat pasukan Muslim dari kejauhan, dan makin lama makin mendekat. Mereka berkerumun disekitar pemimpimnya masing-masing menunggu perintah untuk berperang. Akan tetapi tiba-tiba terdengar suara Abu Sofyan menggeledak dengan jelas:
“Wahai orang-orang Quraisy, Muhammad telah datang membawa pasukan yang tidak mungkin dapat kalian lawan.”
“Barang siapa yang masuk rumahku, akan selamat!”
“Barangsiapa yang menutup pintu rumahnya, akan selamat! “
“Barang siapa yang memasuki Masjidil Haram, juga selamat!”
Mendengar itu,, orang-orang segera pulang ke rumah dan pergi ke Masjid al Haram. Langkah kakinya tergesa-gesa karena takut dengan kedatangan pasukan Muslim.
Pada hari Itu Makkah diliputi suasana ketakutan. Semua penduduk dengan hati yang berdebar-debar berusaha menghindari suratan taqdir yag akan menimpa dirinya.
Kaum lelaki banyak yang bersembunyi dibalik pintu rumahnya yang tertutup rapat, dan banyak pula dengan muka suram masuk ke dalam Masjid Al-haram menunggu apa yang akan terjadi.
Namun di antara mereka masih ada yang masih membujuk untuk menghadapai pasukan Muslim.
“Kita hadapi mereka, jika Quraisy masih bisa diandalkan, kita bergabung bersama untuk menghadapi mereka. Kalau kita kalah, kita berikan apa yang diminta Muhammad.”
Tawaran itu mendapat respon positif dari beberapa orang. Mereka diantaranya adalah lkrimah bin Abu Jahal, Shafwan, Suhail, Hammas bin Qais dari Bani Bakar. Nama yang terkhir mempersiapkan senjata untuk memerangi kaum Muslim. memimpin pasukan Quraisy untuk melawan.
Rasulullah membagi Pasukan dibagi Tiga
Sementara itu Rasulullah saw terus berjalan. Ketika sampai di Dzi Thuwa, beliau memberi perintah kepada tiga sahabat menjadi pemimpin perang.
Pertama, kepada Khalid bi Walid menjadi pemimpin di sayap kanan.
Kedua Sayap kiri dipimpin Zubair bin Awwam,
Ketiga Abu Ubaidah, pemimpiin pasukan pejalan kaki. Dan tidak memiliki senjata. Untuk masuk Makkah dari arah Wadi, sehingga akan langsung berada didepan Rasulullah saw.
Suasana Makkah mencekam. Pasukan muslim terus bergerak meleawati jalur yang telah diinstruksikan Rasulullah saw.
“Pasukan Muslim terus membanjiri Makkah. Rasul Allah saw berada diatas untanya, mengenakan sorban berwarna Hijau Tua, menundukkan kepalanya dengan sikap khusuk kepada Allah swt.
Diatas untanya beliau duduk dengan badan membongkok , tampak sangat merendahkan diri sehingga janggut beliau hamper menyembuh punggung untanya.”
Rasulullah ﷺ berulang-ulang membaca surat al-Fath dengan suara sangat merdu. Beliau tidak memasuki Makkah seperti seorang penakluk namun justru menundukkan kepala tanda syukur kepada Allah.
Karena itu, beliau menunjukkan wajah tidak suka ketika dilihatnya pasukan Khalid bin Walid bertempur karena diserang oleh pasukan Ikrimah.
Namun akhirnya Rasulullah ﷺ bersabda,
“Ketentuan Allah selalu lebih baik.”
Pasukan Quraisy terkalahkan dan lkrimah melarikan diri.
Tiba di depan Ka’bah, Rasulullah ﷺ menghampiri Hajar Aswad, menciumnya dan berthawaf keliling Ka’bah.Beliau menunjuk dengan busur ke arah 360 buah berhala di sekeliling rumah Suci sambil membacakan ayat Alquran,
Dan katakanlah:
Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
Surah Al-Isra’ (17:81)
Maka berhala-berhala itu pun dirobohkan. Rasulullah ﷺ masuk ke dalam Ka’bah dan bertakbir di ke empat sudutnya.
Beliau melihat di dalam Ka’bah ada gambar nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sedang bermain undian anak panah.
Beliau mengutuk orang yang membuat gambar itu.
Setelah itu Bilal naik ke atas Ka’bah dan beradzan karena waktu sholat Dhuhur telah tiba.
Sebelumnya Rasulullah ﷺ hanya mempunyai 3.000 tentara dalam Perang Khandaq menghadapi 10.000 pasukan Quraisy dan sekutunya.
Kini mendadak beliau muncul di depan Makkah dengan 10.000 prajurit.
Quraisy begitu terkejut dan ketakutan sehingga tidak mampu memberi perlawanan kecuali menyerah. Quraisy Berbondong-bondong Masuk Islam
Rasulullah ﷺ kemudian mengucapkan khotbahnya di hadapan orang-orang Makkah.
“Tiada ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia-lah Allah yang telah menepati janji-Nya memenangkan hambanya Muhammad dan mengalahkan musuh-musuh-Nya dengan diri-Nya sendiri.”
“Sesungguhnya segala macam balas dendam, harta, dan darah semuanya berada di bawah kakiku ini, kecuali penjaga Ka’bah dan pemberi air minum kepada jamaah haji.”
“Wahai kaum Quraisy, sesungguhnya Allah telah mencabut dari kalian kesombongan jahiliyah dan mengagungkan keturunan. Semua orang berasal dari Adam dan Adam berasal dari tanah.”
“Wahai kaum Quraisy menurut pendapat kalian, tindakan apakah yang hendak ku ambil terhadap kalian?”
Orang-orang Quraisy menjawab
“Tentu yang baik-baik, wahai saudara yang mulia dan putra saudara yang mulia.”
Beliau pun bersabda:
“Aku katakan kepada kalian seperti apa yang dikatakan Nabi Yusuf kepada saudara-saudaranya, Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kalian. Pergilah, sesungguhnya kalian orang-orang yang bebas”
Setelah itu berbondong-bondonglah penduduk Makkah masuk Islam. Kemudian Rasulullah ﷺ membaiat kaum laki-laki Quraisy untuk senantiasa taat kepada Allah dan Rasuluantar
Setelah itu giliran kaum wanita di antara mereka. Di antara mereka, hadir Hindun bin Uthbah, istri Abu Sufyan. Ia menyamar karena dulu telah bertindak kejam terhadap Hamzah pada perang Uhud.’
Tanpa memegang tangan para wanita itu, Rasulullah ﷺ membaiat mereka agar tidak menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak, dan tidak berbohong.
Di tengah-tengah Baiat itu, Hindun menyela,
“Demi Allah aku terlalu sering mengambil uang Abu Sufyan, aku tidak tahu apakah hal itu di halalkan atau tidak?”
Abu Sufyan yang saat itu hadir berkata,_
“Aku halalkan semua hartaku yang pernah kau ambil.”
“Apakah engkau Hindun binti Utbah?” tanya Rasulullah ﷺ.
“Ya aku adalah Hindun binti Utbah.” jawab Hindun.
Rasulullah ﷺ menoleh kepada Abu Sufyan,
“Maafkan ia atas perbuatannya yang lalu, semoga Allah memaafkanmu.”
Rasulullah ﷺ adalah seorang pemaaf, tidak akan pernah ada dalam sejarah seseorang yang mampu memberi maaf seperti yang dilakukan Rasulullah ﷺ kepada orang-orang Quraisy.
”Padahal orang-orang Quraisy inilah yang dulu membunuh para pengikut Rasulullah ﷺ, menghina, mencaci, melukai, memboikot, mengusir, dan memerangi Rasulullah ﷺ,”
Tetapi ketika ini justru Rasulullah ﷺ mempunyai kekuatan untuk membalas, beliau bersabda,“Kamu semua bebas…”
Jatuhnya kota Makkah ke tangan kaum Muslim adalah hasil serbuan mendadak berkat kecermatan kaum Muslim dalam merahasiakan rencana yang hendak dilaksanakan, hingga oring-orang Quraisy di buat tidak berkutik didalam kandangnya sendiri
Mereka tidak punya pilhan lain kecuali menyerah tanpa syarat.
Karena mereka tidak sempat mempersiapkan kekuatan untuk perlawanan, tidak juga untuk meminta bantuan dari pihak manapun juga.
Dan mereka juga menyaksikan sendiri hampir seluruh kabilah dalam dalam penaklukkan Makkah, Akhirnya mereka berfikir, Bahwa kemenangan Islam tidak mungkin lagi dibendung.
Shallu ‘alan Nabi…
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد
(Bersambung ke bagian 137...)
Sirah Nabawiyah: Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri