Jakarta, infoDKJ.com | Minggu, 1 Juni 2025
PERIODE MADINAH
KISAH RASULULLAH ﷺ
Eksekusi sembilan tokoh jahat
Pada hari itu pula Rasulullah membuat keputusan penting, yaitu memerintahkan pasukannya mengeksekusi sembilan tokoh Qureisy.
Kekhawatiran di kalangan orang Anshor (adalah orang asli Madinah yang menampung Rasulullah saw, Hijrah kesana). Salah seorang di antara mereka bertanya kepada saudara Anshornya,
“Apakah menurut kalian Rasulullah ﷺ akan menetap di Makkah setelah Allah memberi kemenangan?”
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد
Allohumma sholi ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad
Fadhalah bin Umair.
Hari ketika Makkah ditaklukkan Allah melalui tentara Islam dikenal dalam sejarah dengan nama Fathu Makkah.
Pada hari itu amarah dan kebencian meledak di hati Fadhalah bin Umair. Ia tidak menerima Makkah takluk begitu saja.
Diam-diam, ia pergi mencari Rasulullah ﷺ untuk membunuhnya. Ketika dilihatnya beliau sedang berthawaf, Fadhalah segera mengikuti dari belakang.
Di balik bajunya tersembunyi sebilah pisau mengkilat siap dihunus dan dihunjamkan.
Fadhalah semakin dekat semakin dekat kepada Rasulullah ﷺ.Tangan Fadhalah masuk ke balik bajunya untuk mencabut pisau. Pikirannya dipenuhi hasrat membara untuk membunuh Rasulullah ﷺ.
Tetapi tepat saat itu juga, Rasulullah ﷺ langsung menoleh kepadanya dan menegur,
“Apakah ini Fadhalah?”
Agak terkejut, Fadhalah menjawab,
“Ya, Saya Fadhalah, wahai Rasulullah.”
“Apa yang kamu pikirkan?” tanya Rasulullah ﷺ.
“Tidak memikirkan apa-apa. Aku hanya memikirkan Allah.”
Dengan firasatnya yang tajam beliau dapat mengetahui niat jahat Fadhalah, tetapi dalam keadaan hati beliau penuh rasa syukur atas kemenangan yang dilimpahkan Allah atas kaum Muslimin, beliau sama sekali tidak marah bahkan disuruh lebih mendekat lagi.
Rasulullah ﷺ tersenyum. Beliau bersikap lembut kepadanya dan menepuk-nepuk punggungnya serta meletakkan tangannya yang sejuk di atas dada Fadhalah sambil bersabda,
“Mohon ampun kepada Allah….
Perlahan-lahan hati Fadhalah menjadi tenang.
Ia kemudian berkata kepada teman-temannya,
“Begitu beliau melepaskan tangannya dari dadaku, aku merasa tidak seorang pun yang lebih aku cintai daripada beliau.”
Dalam perjalanan pulang ke rumahnya, Fadhalah dipanggil seorang wanita cantik. Wanita itu dulu pernah disukai oleh Fadhalah.
Wanita itu ingin mengajak Fadhalah bicara, ”Mampirlah untuk bercakap-cakap agak sebentar” namun Fadhalah berkata
“Tidak, Allah dan Islam telah melarangku bicara bebas dengan wanita yang belum halal bagiku. Aku baru saja melihat Rasulullah ﷺ menghancurkan semua berhala”.
“Agama Allah itu sangat jelas dan nyata, sedangkan kemusyrikan adalah kegelapan.”
Sejak hari itu, Rasulullah ﷺ melarang orang berperang di tanah suci Makkah. Beliau bersabda,
“Sesungguhnya Makkah telah diharamkan oleh Allah, bukan oleh manusia.
Tidak boleh bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir menumpahkan darah dan mencabut pohon di Makkah.”
Fadhalah bisa merasakan kasih sayang Rasulullah ﷺ yang begitu besar. Kasih sayang betul-betul membanjiri hati beliau yang amat lapang itu.
Karena itu, tampak pada mulut beliau berupa keramahan, pada mata beliau berupa air mata, dan pada tangan beliau berupa kedermawanan.
Kasih sayang adalah sifat Rasulullah ﷺ yang paling menonjol dan tak seorang pahlawan pun berhasil menyamainya.
Shalat Kemenangan
Perjuangan Rasululah saw, akhirnya mencapai kejayaan dengan ditaklukkkannya Kota Makkah, hal ini sejalan dengan Firman Allah dalam surat 110 (QS. An-Nasr : 1 s/d 3)
Surat An-Nasr
”Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan”
”dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk Agama Allah”
”Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dia Maha Penerima Tobat”
Saat masuk waktu dhuha Rasulullah ﷺ bertamu ke rumah sepupunya Ummu Hani binti Abu Thalib. Beliau mandi dan sholat kemenangan sebanyak 8 rokaat. Sebagai sholat kemenangan.
Dirumah Ummu Hani terdapat dua dua orang musyrik dari keluarga besannya cepat-cepat meminta perlindungan kepada Ummu Hani. Ummu Hani melindungi keduanya dari kaum Muslim.
Namun Ali bin Abu Tholib mengetahui keberadaan kedua orang tersebut. Ia berkeras berusaha ingin membunuh dua orang itu. Mengetahui itu, Ummu Hani segera berlari menuju rumahnya dan langsung menutup pintu agar Ali bin Abu Tholib tidak biusa masuk.
Ummu Hani menemui Rasulullah dan menceritakan usaha dia melindungi dua orang musyrik itu. Rasulullah saw menyimak dengan seksama apa yang disampaikannya, setelah itu beliau Rasullah ﷺ bersabda:
“Kami melindungi siapa pun yang engkau lindungi, wahai Ummu Hani.”
Kalimat itu membuat Ummu Hani lega.
Eksekusi Sembilan Tokoh Jahat
Pada hari itu pula Rasulullah membuat keputusan penting, yaitu memerintahkan pasukannya mengeksekusi sembilan tokoh Qureisy.
Mereka harus dibunuh, meskipun bersembunyi dibawah kain penutup Ka`bah.
”Abdullah bin Abi Sarh”
”Ikrimah bin Abi Jahal, ”
”Al-Haritss bin Nufail, ”
”Miqyas bin Shubabah, ”
”Hubbar bin al-Aswad, ”
” dua penyanyi milik`Abdul `uzza bin Khathal yang syair-syairnya selalu mencela Nabi saw, ”
”dan Sarah”
Beberapa penjahat besar yang paling keras memusuhi Islam diadili. ”Sebagian diampuni dan sebagian dihukum mati.”
Abdullah bin Abi Sarh, sempat menemui Usman bin Affan karena mereka berdua saudara sesuan. Ketika mengetahui dirinya akan dibunuh, Abdullah meminta Usman untuk melindunginya. Usman tak tega melihat saudaranya itu, dia pun menghadap Rasulullah, dan diberi pengampunan oleh Rasulullah saw.
Ikrimah bin Abu Jahal Sempat melarikan diri ke Yaman.
Istri Ikrimah bin Abu Jahal menghadap Rasulullah ﷺ dan meminta agar suaminya diampuni. Rasulullah ﷺ mengabulkannya.
Kabar gembira itu membuat Istri Ikrimah pun menjemput suaminya yang lari ke Yaman. Ikrimah kembali ke Makkah dan masuk Islam.
Abdul `Uzza bin Khathal. Mengetahui dia akan dibunuh oleh pasukan Muslim, ia bergegas menuju Ka`bah. Disana dia berlindung dibawah kain penutup Ka`bah dengan harapan kaum Muslim tidak akan berani menghampirinya.
Namun dugaannya meleset. Salah satu sahabat pergi menemui Rasulullah saw untuk memberitahu bahwa Abdul `Uzza bin Khathal berlindung di bawah kain penutup Ka`bah. Nabi memberi perintah “Bunuhlah dia”, akhirnya dia tewas.
Miqyas bin Subabah dihukum mati. Beliau senasib dengan Abdul `Uzza bin Khathal. Miqyas pernah masuk Islam. Pada suatu hari, dia melakukan perjalanan kesuatu tempat dan ditemani seorang Anshor.
Entah bagaimana ceritanya namun ia kemudian membunuh Anshor tersebut dan kembali murtad setelah bergabung dengan orang-orang musyrik.
Al Haris bin Nufail Setali tiga uang sepak terjangnya dalam menghalangi Nabi saw dalam berdakwah di Makkah, tidak diragukan lagi, ia kerap menyiksa kaum muslimin yang ikut ajaran Nabi saw. dia dihukum mati karena terlalu sering kali menyiksa dan mengganggu Rasulullah ﷺ.
Habbar bin Al Aswad mendapat hidayah Allah swt. Saat Pembebasan Makkah, ia melarikan diri karena takut terhadap pasukan Muslim Selama dalam pelarian dia mendapat Hidayah dan Memeluk Islam.
Bahkan ke Islamannya sangat bagus seperti sahabat lainnya. Dahulu Hubbar berusaha keras menghalangi Zainab, putri Rasulullah saw untuk Hijrah ke Madinah. Ia mengguncang-guncangkan tunggangan yang dinaiki Zainab Hingga Zainab terjerambab jatuh.
Yang berakibat fatal: Zainab yang sedang hamil mengalami kegururan.
Dua penyanyi milik Abdul `uzza bin Khathal, Satunya berhasil di bunuh dan satunya lagi mendapatkan pengampunan.
Sarah, Dia mendapat perlindungan dari Rasulullah saw.
Kaum Anshor
Saat itu, muncullah kekhawatiran di kalangan orang Anshor (adalah orang asli Madinah yang menampung Rasulullah saw, Hijrah kesana). Salah seorang di antara mereka bertanya kepada saudara Anshornya,
“Apakah menurut kalian Rasulullah ﷺ akan menetap di Makkah setelah Allah memberi kemenangan?”
Orang-orang yang ditanya saling bertatapan sedih. Mereka sungguh tak ingin hal itu terjadi. Ketika itu, Rasulullah ﷺ sedang berdoa di Shafa sambil mengangkat kedua tangan. Begitu selesai, beliau segera menghampiri kerumunan Anshor dan bertanya,
“Apa yang kalian bicarakan?”
“Tidak ada apa-apa, wahai Rasulullah.”
Namun, karena kekhawatiran yang terus membesar, akhirnya mereka menyampaikannya kepada Rasulullah ﷺ.
Beliau pun bersabda,
“Aku berlindung kepada Allah. Tempat hidupku adalah tempat hidup kalian dan tempat matiku adalah tempat mati kalian.”
”Kalimat itu membuat orang-orang Anshor menjadi tenang”
Rasulullah saw. Tinggal di Makkah selama 19 hari. dan Menghancurkan berhala-berhala selama di Makkah. Rasulullah saw, berseru “Siapa yang beriman kepada Allah SWT dan Hari Akhir , janganlah ada berhala di rumahnya kecuali menghancurkannya”
Shallu ‘alan Nabi….
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد
(Bersambung ke bagian 138...)
Sirah Nabawiyah: Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri