Jakarta Barat, infoDKJ.com | Suasana hangat dan religius mewarnai kawasan Tembok Bolong, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, pada malam Kamis (28/5/2025). Dalam semangat kebersamaan, Majelis Madinaturrasul meresmikan Pengajian Mingguan sekaligus santunan bulanan kepada anak-anak yatim, dengan dukungan penuh dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pijar.
Kehadiran LBH Pijar dalam kegiatan ini menjadi penanda bahwa dakwah sosial tak hanya milik lembaga keagamaan, tetapi juga bisa diperkuat melalui sinergi dengan institusi hukum yang peduli pada nilai keadilan sosial.
Dalam sambutannya, Andri Maulana, S.H., perwakilan dari LBH Pijar, menyampaikan bahwa penguatan dakwah sosial adalah bagian dari misi LBH Pijar dalam membumikan nilai-nilai Rasulullah SAW melalui pendekatan keadilan, kasih sayang, dan edukasi hukum di masyarakat.
"Kami percaya bahwa dakwah tidak hanya melalui mimbar, tetapi juga melalui aksi sosial yang konkret dan advokasi keadilan. LBH Pijar siap menjadi mitra masyarakat dalam menjaga nilai-nilai luhur ini," ujar Andri.
Andri juga menyoroti pentingnya menjaga harmoni sosial dan literasi hukum di tingkat komunitas. Ia menambahkan bahwa LBH Pijar siap memberikan pendampingan hukum bagi masyarakat kecil yang membutuhkan, sekaligus mengedukasi generasi muda agar melek hukum dan terbebas dari jeratan hoaks.
Kegiatan yang berlangsung rutin setiap malam Kamis ini juga diwarnai semangat gotong royong. Para ukhti jamaah Majelis Madinaturrasul tampak sigap menyiapkan konsumsi bagi seluruh jamaah, menunjukkan keteladanan dalam pelayanan tanpa pamrih.
Ketua RW 10, Uci Sanusi, S.H., yang turut hadir, memberikan apresiasi tinggi terhadap Majelis Madinaturrasul dan para pendukung kegiatan, termasuk LBH Pijar. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas elemen dalam menjaga keharmonisan lingkungan.
"Kita butuh peran serta semua pihak—baik tokoh agama, masyarakat, maupun lembaga hukum seperti LBH Pijar—untuk membangun wilayah yang religius dan penuh kepedulian," ujar Uci.
Tausiyah malam itu disampaikan oleh Habib Husen bin Alwi Al Hamid, yang mengingatkan pentingnya menjaga shalat sebagai pondasi kehidupan. Doa bersama dipimpin oleh Ustadz Sahroni, menutup rangkaian acara dengan penuh khidmat.
Momen pembagian santunan kepada anak-anak yatim menjadi puncak acara yang penuh haru. Kegiatan ini bukan hanya bentuk kepedulian, tapi juga menjadi simbol komitmen kolektif untuk terus membumikan Islam yang rahmatan lil alamin.
Majelis Madinaturrasul berkomitmen melanjutkan program sosial dan keagamaannya setiap malam Kamis, dengan santunan bulanan sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Sementara itu, LBH Pijar menyatakan siap untuk terus hadir di tengah masyarakat, memberikan pelayanan hukum sekaligus mendorong tumbuhnya budaya saling peduli.
(Mustofa)