Jakarta, infoDKJ.com | Senin, 30 Juli 2025
KILAS BALIK PERIODE MAKKAH ﷺ
KISAH RASULULLAH SAW
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد
Allāhumma ṣalli 'alā Muḥammad wa 'alā āli Muḥammad
FLASHBACK (KILAS BALIK)
PERIODE MAKKAH
Penderitaan demi penderitaan yang dialami Nabi ﷺ selama masa kenabian di Makkah.
Setelah kita membaca kisah Rasulullah ﷺ menjelang wafatnya, ada baiknya kita menoleh kembali ke belakang (flashback) tentang perlakuan kaum Quraisy terhadap beliau selama berdakwah di Makkah.
PELAJARAN BERHARGA
MasyaAllah Tabarakallah
Betapa sedih hati kita membaca bagaimana Rasulullah ﷺ dibully, dihina, dicaci, dicemooh, dipukul, bahkan hendak dibunuh oleh kaumnya sendiri—di antaranya Abu Jahal, Abu Lahab, Abu Sufyan, dan lainnya. Namun, semuanya hanya beliau adukan kepada Allah Azza wa Jalla.
Semoga kita bisa memahami kisah ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, agar tumbuh rasa cinta kepada Nabi kita, serta menjadi refleksi: sejauh mana kita telah berbuat untuk agama ini?
KILAS BALIK PERISTIWA DI MAKKAH
Beberapa kejadian memilukan yang dialami Rasulullah ﷺ di antaranya:
-
Rasulullah ﷺ hendak keluar rumah dan mendapati kotoran dan duri berserakan di depan rumahnya. Beliau tidak marah, hanya berkata lembut: “Bagaimana kelakuan tetangga ini?”
-
Rasulullah ﷺ diminta membuktikan kenabiannya dengan menyulap Bukit Shafa dan Marwa menjadi emas.
-
Diminta menghidupkan orang tua mereka yang telah meninggal.
-
Diminta agar Tuhan menghilangkan bukit-bukit yang mengurung Mekah.
-
Propaganda disebarkan: “Muhammad tukang sihir,” “Muhammad pendusta,” “Muhammad gila.”
-
Abu Lahab menyuruh kedua anaknya menceraikan putri Rasulullah: Ruqayyah dan Ummu Kultsum.
-
Ummu Jamil dan Abu Lahab menebar duri di jalan Rasulullah ﷺ. Rasulullah tetap sabar.
-
Kotoran dan batu dilemparkan ke arah Rasulullah ﷺ disertai tawa cemoohan.
-
Ummu Jamil menghina: “Inilah Muhammad, si anak gembel yang membawa agama baru!”
-
Budak-budak Abu Lahab melempari Rasulullah dengan batu dan pasir.
-
Rasulullah ﷺ tidak membalas sedikit pun perlakuan buruk itu.
-
Umayyah bin Khalaf menyiksa Bilal bin Rabbah karena masuk Islam.
-
Rasulullah ﷺ hanya berkata: “Sabar.”
-
Uqbah bin Abi Mu’ith mencekik Rasulullah saat shalat.
-
Rasulullah ﷺ ditumpahi kotoran unta saat sujud. Fathimah membersihkannya sambil menangis.
-
Para pembesar Quraisy menyuruh budak melempari Rasulullah sambil mencaci maki.
-
Abu Jahal bersumpah akan menghantam kepala Rasulullah dengan batu saat sujud.
-
Rasulullah sering dicemooh: “Pembohong!” “Orang gila!”
-
`Utbah meludahi dan merobek baju Rasulullah ﷺ.
-
Uqbah menginjak punggung Rasulullah ﷺ saat sujud.
-
Rasulullah ﷺ dan pengikutnya diboikot 3 tahun di Lembah Abu Thalib.
-
Para pedagang Muslim diancam diboikot agar kembali ke agama nenek moyang.
-
Umayyah berkata sambil menunjuk kudanya: “Kuda ini aku beri makan untuk membunuhmu!”
-
Setelah Abu Thalib wafat, Rasulullah kehilangan pelindung utama.
-
Abu Jahal menyuruh seseorang meletakkan isi perut kambing di punggung Rasulullah saat sujud.
-
Fatimah masih kecil ketika ibunya wafat, menyaksikan ayahnya dihina.
-
Tetangga melempar batu dan jeroan kambing ke rumah Rasulullah ﷺ.
-
Tanah disiramkan ke kepala Rasulullah ﷺ. Fatimah membersihkannya sambil menangis.
-
Rasulullah hampir ikut menangis melihat putrinya menangis.
-
Abu Lahab melepas perlindungan atas Rasulullah dan mengumumkannya di Ka'bah.
-
Rasulullah memutuskan berdakwah ke Thaif.
-
Di Thaif, Rasulullah dilempari batu oleh penduduk.
-
Zaid bin Haritsah melindungi Rasulullah, tapi keduanya tetap terluka.
-
Batu diarahkan ke urat kaki Rasulullah ﷺ hingga darah mengalir dari tumitnya.
-
Darah suci beliau berceceran sepanjang jalan keluar Thaif.
-
Rasulullah beristirahat di kebun anggur milik Utbah dan Syaibah.
-
Rasulullah ﷺ berdoa penuh haru:
“Ya Allah, kepada-Mu aku adukan kelemahanku, kurangnya kemampuanku, dan kehinaanku di hadapan manusia. Jika Engkau tidak murka kepadaku, aku tak peduli.”
REFLEKSI
MasyaAllah…
Masihkah kita merasa cukup dalam mencintai Rasulullah?
Masihkah kita merasa sudah cukup berjuang untuk Islam?
Bagaimana dengan kita…?
Semoga kita tersadar bahwa nilai manusia hanya di hadapan Allah SWT, bukan di mata manusia.
Shallu 'alan Nabi…! ﷺ
BERSAMBUNG ke Episode 163 dari 164
Sirah Nabawiyah: Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri