Jakarta, infoDKJ.com | Kamis, 12 Juni 2025
PERIODE MADINAH
KISAH RASULULLAH ﷺ
Masjid Dhirar (Masjid yang Memecah Belah Kaum Muslim)
"Mereka itu, yakni kaum munafik, berani bersumpah: kami tidak menghendaki selain kebaikan. Namun Allah menjadi saksi bahwa mereka itu sesungguhnya berdusta."
"Janganlah sekali-kali engkau (hai Muhammad) bersembahyang di dalam masjid itu. Sedangkan Masjid yang didirikan atas taqwa (yakni Masjid Quba) sejak hari pertama, sungguh patut engkau bersembahyang di dalamnya."
(QS At-Taubah: 107–108)
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّد
Allohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad
Orang-orang Munafik
Terhadap orang-orang yang memperlihatkan diri sebagai muslimin, Rasulullah ﷺ menempuh cara bergaul yang ramah dan lunak. Beliau selalu menerima berbagai alasan yang mereka kemukakan untuk menutupi pelanggaran yang wajib mereka taati.
Beliau sama sekali tidak mengambil tindakan kekerasan terhadap salah seorang dari mereka yang berbuat khianat dan patut dihukum mati, agar jangan orang menuduh: “Muhammad membunuh sahabat-sahabatnya sendiri.” Padahal orang-orang yang berbuat khianat itu bukanlah sahabatnya.
Sekiranya orang-orang munafik itu sedikit saja mengenal kebaikan, mereka tentu menyambut gembira kebijakan Rasulullah ﷺ yang lunak itu. Mereka tentu akan meninggalkan sifat plin-plannya yang rendah itu dan akan bersedia menerima Islam dengan ikhlas dan jujur.
Akan tetapi, kebijaksanaan beliau ﷺ yang memperlakukan mereka sedemikian lembut itu malah membuat mereka lebih berani terhadap Allah dan Rasul-Nya.
Mereka tambah berbuat jahat. Oleh karena itu, tidak bisa lain, kejahatan mereka harus dibongkar agar seluruh umat Islam mengetahui apa sesungguhnya yang tersembunyi di balik ucapan dan perbuatan mereka.
Tidak Menyolatkan Jenazah Mereka
Pada akhirnya Allah SWT menurunkan wahyu kepada Rasul-Nya yang mencela keras tingkah laku orang munafik itu, dan merobek-robek tirai tempat mereka bersembunyi di belakangnya.
Permainan yang mereka lakukan sebelum dan sesudah Perang Tabuk merupakan akhir permainan yang selalu ditenggang selama ini, namun sikap yang penuh toleransi itu tidak dihargai sama sekali oleh mereka.
Oleh sebab itu, Rasulullah ﷺ memerintahkan kepada segenap kaum muslimin agar jangan sampai ada seorang muslim yang mau menerima mereka dan tidak menyembahyangi jenazah mereka.
Bahkan setelah beliau ﷺ menerima pemberitahuan Ilahi bahwa permohonan ampun beliau untuk mereka tidak akan dikabulkan oleh-Nya, beliau menyerukan supaya seluruh kaum muslimin mengucilkan mereka.
Tipu Muslihat Membangun Masjid
Salah satu tipu muslihat kaum munafik yang paling mengherankan adalah membangun masjid di tempat mereka berkumpul untuk merencanakan kejahatan terhadap Islam dengan selubung berjamaah dan beribadah.
Sebelum berangkat ke Perang Tabuk, kaum munafik menghadap beliau ﷺ dan memberitahukan bahwa mereka telah membangun masjid yang dapat dipergunakan oleh orang-orang yang membutuhkan tempat berlindung di musim panas dan berteduh di musim hujan.
Mereka mengharap Rasulullah ﷺ untuk sudi datang dan mengimami shalat jamaah di masjid yang mereka bangun.
Namun secara halus Rasulullah ﷺ menolak permintaan mereka dengan mengatakan bahwa beliau sedang sibuk menyiapkan perjalanan menghadapi Perang Tabuk. “Insyaallah setelah pulang.”
Penghancuran Masjid Dhirar
Sekembalinya beliau ﷺ dari Perang Tabuk bersama pasukannya dan singgah di Dzu Awan — tempat yang bisa ditempuh sekitar sehari dari Madinah — Jibril memberi kabar kepada Rasulullah ﷺ tentang masjid ini.
Setelah mendapat berita dari Jibril dan juga setelah mengetahui jelas sikap kaum munafik dan maksud jahat yang mereka sembunyikan.
Hal ini terlihat jelas waktu persiapan Perang Tabuk: kasak-kusuk melemahkan jihad kaum muslimin dengan mencela orang yang berinfak besar dan menghinakan orang yang berinfak kecil. Mereka juga menghina Rasulullah ﷺ atas keberaniannya menghadapi pasukan Romawi.
Masjid ini disebut dengan nama Masjid Dhirar — yakni Masjid Gangguan — untuk memunculkan kemudharatan pada orang-orang mukmin karena didirikan oleh kaum munafik untuk merusak kehidupan Islam dan kaum muslimin.
Maka Rasulullah ﷺ mengutus dua orang sahabatnya untuk segera menyampaikan perintah kepada mereka supaya segera membakar dan membongkar masjid yang telah mereka dirikan.
Dua orang sahabat beliau itu datang ke masjid tersebut, membawa obor menyala dan siap hendak membakar masjid. Kaum munafik yang berkumpul di dalamnya lari terbirit-birit ketakutan.
Firman Allah SWT
Sehubungan dengan pembangunan masjid yang dilakukan oleh kaum musyrikin ini, Allah SWT berfirman:
"...Dan mereka (orang-orang munafik) yang mendirikan masjid untuk tujuan menimbulkan kemudharatan (gangguan), membangkitkan kekufuran dan perpecahan di kalangan kaum mukmin, serta untuk mengumpulkan orang-orang yang memerangi Allah SWT dan Rasul-Nya;"
"Mereka itu, yakni kaum munafik, berani bersumpah: kami tidak menghendaki selain kebaikan. Namun Allah menjadi saksi bahwa mereka itu sesungguhnya berdusta."
"Janganlah sekali-kali engkau (hai Muhammad) bersembahyang di dalam masjid itu. Sedangkan Masjid yang didirikan atas taqwa (yakni Masjid Quba) sejak hari pertama, sungguh patut engkau bersembahyang di dalamnya."
(QS At-Taubah: 107–108)
Shallu ‘alan Nabi…
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّد
Bersambung ke bagian 149...
Sirah Nabawiyah: Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri