Gaza, infoDKJ.com | Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Dunia perlawanan Palestina kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Abu Umar As-Suri, anggota Dewan Militer Brigade Izzuddin Al-Qassam dan komandan jihad yang dikenal luas karena keberanian dan kepemimpinannya, dilaporkan gugur sebagai syuhada pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Abu Umar As-Suri bukan hanya seorang pejuang, namun juga sosok sentral dalam pengembangan strategi militer dan pelatihan para mujahid. Kiprah serta dedikasinya dalam mempertahankan tanah air Palestina telah menorehkan jejak penting dalam barisan perlawanan.
Brigade Al-Qassam dalam pernyataan resminya menyebut gugurnya Abu Umar sebagai kehilangan besar bagi perjuangan, namun sekaligus menjadi api semangat yang akan terus menyala dalam diri generasi pejuang selanjutnya.
“Syahidnya Abu Umar bukanlah akhir, melainkan awal dari tekad baru yang tumbuh dari darah para pahlawan. Semoga Allah menempatkannya di surga bersama para nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin,” tulis pernyataan tersebut.
Kematian Abu Umar disebut terjadi dalam satu operasi militer yang belum diungkap secara detail, namun media lokal menyebut beliau berada di garis depan pertempuran saat serangan udara Israel menggempur area strategis di Gaza.
Doa dan penghormatan terus mengalir dari berbagai kalangan, baik dari pejuang di medan tempur hingga masyarakat sipil yang mengenalnya sebagai figur keteladanan.
Simbol Perlawanan yang Tak Pernah Padam
Abu Umar As-Suri telah lama dikenal sebagai simbol keberanian dan keteguhan di tengah tekanan militer yang terus menerus dari penjajah. Gaya kepemimpinannya yang karismatik serta komitmennya terhadap prinsip jihad fi sabilillah menjadikannya panutan di kalangan mujahidin muda.
Meski telah gugur, semangat dan warisan perjuangan Abu Umar akan terus hidup dalam barisan perlawanan yang tak pernah gentar menghadapi penindasan.
(Adang)