Jakarta, infoDKJ.com | Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) DKI Jakarta menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran perempuan sebagai garda terdepan dalam menghadapi bencana dan perubahan iklim. Hal ini disampaikan menyusul suksesnya penyelenggaraan Pelatihan Fasilitator Penanggulangan Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim bagi Perempuan di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025.
Ketua Bidang PWA DKI Jakarta, Dr. Miciko Umeda, S.Kp., M.Biomed., menyatakan bahwa pelatihan ini sejalan dengan misi Aisyiyah dalam memberdayakan perempuan sebagai agen ketangguhan di komunitas.
“Aisyiyah tidak hanya aktif dalam pemberdayaan sosial-keagamaan, tetapi juga memiliki kontribusi besar dalam isu-isu kemanusiaan dan kebencanaan. Pelatihan ini adalah wujud nyata peran strategis perempuan dalam membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana dan perubahan iklim,” ujar Dr. Miciko.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi kebencanaan yang dimulai dari lingkungan keluarga, serta peran perempuan sebagai agen perubahan di masyarakat.
Senada dengan itu, Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PWA DKI Jakarta, Dra. Ferawati, M.Pd., menyampaikan bahwa pelatihan ini bukanlah akhir dari proses, melainkan awal dari komitmen jangka panjang yang harus terus dijaga dan ditindaklanjuti.
“Kami berharap para peserta pelatihan dapat menjadi fasilitator yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengambil peran nyata di masyarakat. Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang disusun harus terukur dan sesuai dengan kebutuhan wilayah masing-masing,” tegas Ferawati.
Pelatihan ini berlangsung pada 17–19 Juni 2025 di Graha Wisata TMII, Jakarta Timur. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara LLHPB PWA DKI Jakarta, BPBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
Sebagai bagian dari strategi besar Aisyiyah, kegiatan ini menjadi langkah awal dalam mencetak kader-kader tangguh di seluruh wilayah DKI Jakarta. RTL akan dilaksanakan di setiap daerah oleh 40 peserta pelatihan yang tersebar di enam wilayah kota dan kabupaten administratif, mulai Juli hingga Oktober 2025. Dengan demikian, pada akhir Oktober mendatang, Aisyiyah DKI Jakarta menargetkan telah mencetak 240 kader perempuan tangguh di bidang penanggulangan bencana.
PWA DKI Jakarta meyakini bahwa membangun kesiapsiagaan berbasis komunitas, dengan perempuan sebagai penggerak utama, merupakan kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih siap dan tangguh dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk krisis iklim dan potensi bencana.
(Romadhoni)