Surabaya, infoDKJ.com | Aliansi Madura Indonesia (AMI) menyatakan kekecewaan mendalam terhadap DPRD Jawa Timur yang dinilai ingkar janji dalam pengusutan kasus peredaran narkoba di dalam Lapas Pemuda Surabaya. Lembaga legislatif itu dianggap diam membisu setelah sebelumnya berjanji akan memanggil pihak-pihak terkait untuk membongkar mafia narkoba di balik jeruji besi.
Puncak kekecewaan AMI akan diwujudkan dalam bentuk aksi besar-besaran yang akan digelar Selasa depan, dengan ancaman simbolis: mengubur gedung DPRD Jatim dengan tumpukan sampah.
“Kalau DPRD sudah tidak bisa lagi membedakan mana benar dan salah, kalau mereka lebih suka melindungi mafia narkoba daripada membela rakyat, maka mereka pantas dikubur dengan sampah,” ujar Kukuh Setya, Wakil Ketua Umum AMI, dalam pernyataan resminya, Senin (8/7/2025).
Kukuh menyebutkan bahwa kasus seorang oknum sipir yang kedapatan menyelundupkan narkoba ke dalam lapas, namun tidak diproses secara hukum dan hanya dipindahkan secara diam-diam, menunjukkan lemahnya komitmen pemberantasan narkoba. DPRD Jatim yang sempat berjanji akan memanggil Kepala Kanwil Ditjen PAS Jatim, BNN Provinsi, Kepolisian, dan Kejaksaan, hingga kini tidak mengambil langkah konkret.
“Janji tinggal janji. Begitu media tak lagi sorot, mereka diam. Ini penghinaan terhadap nurani rakyat,” lanjut Kukuh.
Dalam aksinya nanti, AMI akan membawa empat tuntutan utama, yakni:
- Memecat dan memproses hukum oknum sipir pembawa narkoba.
- Membongkar jaringan mafia narkoba di dalam lapas dan rutan.
- Membentuk tim independen pengawasan lapas yang melibatkan masyarakat sipil.
- Mendesak DPRD Jatim segera menggelar pemanggilan terbuka terhadap Ditjen PAS, BNN, kepolisian, dan kejaksaan.
AMI menegaskan bahwa aksi ini akan terus berlanjut jika DPRD Jatim tidak segera merespons. Kukuh memperingatkan bahwa aksi Selasa depan hanya langkah awal, dan tidak menutup kemungkinan massa akan kembali dengan jumlah lebih besar dan tindakan yang lebih masif.
“Kalau mereka tetap melindungi mafia narkoba, kami akan datang lagi, lebih banyak, dan membawa lebih banyak sampah untuk mengubur para pengkhianat rakyat itu,” tegas Kukuh.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pimpinan DPRD Jawa Timur terkait pernyataan dan rencana aksi AMI tersebut. (AMI)