SURABAYA, infoDKJ.com | Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI), Baihaki Akbar, mengajak seluruh pengurus, anggota, dan simpatisan AMI untuk menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Kantor Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap rencana penerapan program game online sebagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Dalam keterangannya kepada awak media pada Senin, 8 Juli 2025, Baihaki menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kebijakan tersebut. Ia menilai program game online tidak sejalan dengan nilai-nilai pendidikan dan dapat berdampak negatif terhadap perkembangan moral generasi muda.
"Aliansi Madura Indonesia sebagai organisasi masyarakat yang peduli terhadap masa depan bangsa, menolak secara tegas program game online sebagai kegiatan ekstrakurikuler oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya mulai tahun ajaran 2025–2026. Kami menilai kebijakan ini tidak mencerminkan prinsip-prinsip dasar pendidikan," ujar Baihaki.
Lebih lanjut, Baihaki menyebutkan bahwa AMI telah melakukan koordinasi dengan seluruh jajaran pengurus untuk menggelar aksi damai sebagai bentuk aspirasi kepada pemerintah.
"Aksi damai ini merupakan seruan moral agar Dinas Pendidikan lebih bijak dalam mengambil kebijakan, khususnya yang menyangkut masa depan anak-anak kita," tegasnya.
Menurut Baihaki, aksi ini tidak hanya merupakan bentuk protes, tetapi juga ajakan untuk membangun Kota Surabaya yang lebih bersih, aman, dan ramah bagi generasi penerus bangsa. (AMI)