Gaza, infoDKJ.com | Dalam suasana mencekam dan sunyi yang menyelimuti Jalur Gaza akibat blokade berkepanjangan dan agresi militer Israel, tragedi kemanusiaan terus berlangsung. Pemandangan memilukan terlihat di salah satu rumah sakit di Gaza, ketika sejumlah bayi prematur terpaksa dijejalkan ke dalam satu inkubator akibat pemadaman listrik total.
Blokade ketat yang diberlakukan telah membuat pasokan bahan bakar untuk generator rumah sakit terputus. Akibatnya, alat-alat vital seperti inkubator bayi tak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
“Ini adalah pemandangan yang memilukan. Bayi-bayi yang baru lahir—terlalu rapuh untuk menangis—ditempatkan bersama dalam satu inkubator karena kami tidak lagi memiliki listrik dan bahan bakar,” ungkap seorang tenaga medis yang enggan disebutkan namanya, dengan suara bergetar.
Generator utama rumah sakit dikabarkan rusak dan tidak bisa dioperasikan akibat kehabisan bahan bakar. Situasi ini diperparah oleh gempuran udara yang terus terjadi dan rusaknya banyak fasilitas kesehatan di wilayah tersebut.
Laporan dari organisasi kemanusiaan internasional mengonfirmasi bahwa banyak rumah sakit di Gaza kini lumpuh, sementara ribuan warga sipil, termasuk anak-anak, menderita akibat kurangnya akses terhadap layanan kesehatan dasar.
Situasi ini memicu seruan mendesak dari berbagai organisasi internasional agar bantuan kemanusiaan segera dibuka aksesnya ke Gaza. “Ini bukan hanya krisis politik, ini adalah krisis kemanusiaan yang nyata. Dunia tidak boleh tinggal diam,” tegas salah satu perwakilan lembaga kemanusiaan.
Kondisi di Gaza terus memburuk. Blokade yang diperketat, penutupan jalur masuk bantuan medis, serta agresi militer yang tak kunjung reda, menjadikan ribuan nyawa—terutama anak-anak dan bayi—dalam bahaya besar. (Adang)