Jakarta, infoDKJ.com | Istiqlal Halal Center kembali menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem ekonomi halal nasional melalui pelaksanaan Pendampingan UMKM Halal Batch 2, yang berlangsung pada 19–20 Juli 2025 di kompleks Masjid Istiqlal, Jakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian besar Istiqlal Halal Walk 2025, yang bertujuan mencetak pelaku usaha halal yang unggul dan berdaya saing global.
Puluhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari sektor kuliner dan minuman turut ambil bagian dalam program ini. Mereka mendapatkan pendampingan intensif mulai dari proses sertifikasi halal, penyusunan dokumen Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), keamanan pangan, strategi pemasaran, hingga pengemasan dan pelabelan produk.
Hadir dalam acara ini berbagai narasumber dari instansi pemerintah dan lembaga terkait, di antaranya:
- H. Nur Khayin Muhdlor, Lc., ME – Direktur Istiqlal Halal Center
- Dra. Indriemayatie Asri Gani, Apt – Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya BPOM
- Abida Qurrota A’yunin – Analis Riset Kemasan BPJPH
- Puji Lestari, STP., MPH – Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama BPOM
- Rizki Anggun Pribadi – Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS)
- Drh. Ratni Ernita – Manager LPH, Training & Research Center Istiqlal Halal Center
- Ita Kurniawati, SE – Manajer Bisnis dan Kerja Sama Istiqlal Halal Center
Dalam sambutannya, Direktur Istiqlal Halal Center, H. Nur Khayin Muhdlor, menekankan peran penting UMKM dalam perekonomian syariah Indonesia.
“Melalui program ini, kami ingin memastikan UMKM tidak hanya siap secara administratif untuk memperoleh sertifikasi halal, tetapi juga memiliki daya saing global melalui edukasi dan pendampingan berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Dra. Indriemayatie Asri Gani, Apt, yang mewakili BPOM RI, menyoroti pentingnya keamanan pangan dan regulasi sebagai fondasi dalam meningkatkan kualitas serta daya saing produk.
“Kami sangat mengapresiasi materi keamanan pangan dalam pendampingan ini. Dengan memperhatikan mutu produk dari hulu ke hilir, kita bisa menciptakan generasi emas Indonesia 2045,” tegasnya.
Materi pemasaran digital juga mendapat perhatian serius. Dalam sesi yang dipandu oleh Rizki Anggun Pribadi dari KNEKS, peserta diajak memahami algoritma media sosial dan pentingnya penggunaan platform digital di luar WhatsApp.
“Saya terkejut karena banyak pelaku UMKM yang masih fokus di WhatsApp. Sekarang saatnya belajar memanfaatkan platform sosial media lain untuk memperluas jangkauan pasar,” ujarnya.
Drh. Ratni Ernita, sebagai Manajer LPH Istiqlal Halal Center, turut menekankan pentingnya nilai gizi pada produk olahan, terutama jika terdapat lebih dari satu jenis makanan dalam satu kemasan. Sedangkan Ita Kurniawati, SE, menyampaikan bahwa kemasan, label, dan iklan adalah media komunikasi utama pelaku usaha kepada konsumennya.
Peserta mendapatkan berbagai fasilitas, seperti:
- Pendampingan sertifikasi halal
- Pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB)
- Dokumentasi dan foto produk
- Materi pelatihan teknis dan digital marketing syariah
Salah satu peserta, Nuraini, pelaku usaha cireng dari Tangerang, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bimbingan menyeluruh dari program ini.
“Saya tidak tahu harus mulai dari mana untuk urus sertifikasi halal. Di sini kami dibimbing dari awal sampai siap audit,” katanya.
Program ini merupakan bagian dari pelatihan lanjutan yang telah dimulai sejak Juni 2025, dan akan mencapai puncaknya dalam event tahunan Istiqlal Halal Walk pada 23–24 Agustus 2025. Acara tersebut akan menampilkan bazar UMKM halal, talkshow, workshop, serta beragam lomba bertema halal yang terbuka untuk masyarakat umum.
Dengan suksesnya pendampingan Batch 2 ini, Istiqlal Halal Center berharap Indonesia mampu menjadi pemain utama dalam industri halal global dan menjadikan Masjid Istiqlal sebagai pusat pemberdayaan ekonomi syariah nasional.
Humas Istiqlal Halal Walk 2025