Jakarta, infoDKJ.com | Dewan Adat Bamus Betawi melakukan silaturahmi dan audiensi dengan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta. Pertemuan yang berlangsung di kantor Dinas Gulkarmat itu diterima langsung oleh Kepala Dinas, Dr. Bayu Meghantara, M.Si., dengan agenda membahas kesejahteraan, pemberdayaan ekonomi, sekaligus pelestarian budaya Betawi.
Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi, Eki Pitung, menyampaikan apresiasi atas program Gubernur Pramono Anung yang berencana menambah 1.000 formasi Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) di lingkungan Dinas Gulkarmat. Menurutnya, kebijakan ini tidak hanya memperkuat kapasitas pemadam kebakaran, tetapi juga membuka peluang kerja baru bagi masyarakat.
“Ini adalah bentuk tanggung jawab orang Betawi terhadap tanah kelahiran, apalagi saat terjadi peristiwa kebakaran maupun kebanjiran,” kata Eki.
Dalam kesempatan tersebut, Dewan Adat Bamus Betawi secara resmi mengusulkan agar sebagian formasi dari 1.000 lowongan PJLP diprioritaskan untuk putra-putri asli Betawi.
“Kami datang ke sini untuk menjalankan salah satu fungsi keadatan, yaitu sebagai wadah aspirasi dan perjuangan kesejahteraan ekonomi Masyarakat Hukum Adat (MHA) Betawi. Perda No. 4 Tahun 2015 dan Pergub No. 229 Tahun 2016 menjadi landasan kami agar pembangunan di Jakarta benar-benar memberi manfaat bagi penduduk aslinya,” ujar Eki Pitung.
Ia menambahkan, praktik afirmasi atau prioritas bagi putra daerah juga telah diterapkan di sejumlah wilayah, seperti Papua dan Kalimantan, sebagai bentuk penghargaan terhadap kearifan lokal. Untuk memastikan keaslian identitas kebetawian, pihaknya bahkan mengusulkan agar calon PJLP mendapatkan sertifikasi atau rekomendasi resmi dari lembaga adat, dengan tetap mengedepankan profesionalisme serta mengikuti persyaratan yang berlaku.
Selain soal rekrutmen, Dewan Adat Bamus Betawi juga menyampaikan aspirasi agar kantor pemadam kebakaran maupun armada mobil damkar ke depan menampilkan ornamen khas Betawi. Usulan ini merujuk pada Perda No. 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Budaya Betawi, yang mewajibkan bangunan pemerintahan mengadopsi unsur kearifan lokal.
“Gedung-gedung dan mobil damkar sebaiknya diberikan sentuhan ornamen Betawi agar lebih humanis, tidak terkesan angker, dan sekaligus menjadi wujud nyata pelestarian budaya,” ungkap Eki.
Melalui audiensi ini, Dewan Adat Bamus Betawi menegaskan komitmennya untuk memperluas peran, tidak hanya dalam bidang pelestarian budaya, tetapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat Betawi. Pertemuan ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan antara Dinas Gulkarmat dan Dewan Adat Bamus Betawi demi mewujudkan Jakarta yang lebih maju, aman, dan berbudaya.
Sebagai informasi, rekrutmen 1.000 PJLP Gulkarmat yang dibuka Pemprov DKI Jakarta telah menarik minat besar dari masyarakat, dengan jumlah pelamar mencapai lebih dari 24.000 orang. (Yayang)