Jakarta, infoDKJ.com | Minggu, 31 Agustus 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai orang yang berbicara tanpa ilmu, bahkan terkadang memancing emosi dengan perkataan yang tidak pantas. Islam sebagai agama yang penuh hikmah telah memberikan tuntunan bagaimana seharusnya seorang muslim menyikapi hal tersebut. Alih-alih meladeni debat kusir, Islam justru menganjurkan sikap diam dan menjaga kehormatan diri.
Anjuran Islam: Menghindari Perdebatan dengan Orang Bodoh
Al-Qur’an menegaskan bahwa berdebat dengan orang bodoh tidaklah membawa manfaat. Allah ï·» berfirman:
“Jadilah engkau pemaaf, dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.”
(QS. Al-A’raf: 199)
Ayat ini menunjukkan bahwa berpaling dari perdebatan dengan orang yang tidak berilmu lebih mulia dibanding meladeni ucapan mereka.
Rasulullah ï·º pun memberikan peringatan tentang bahaya banyak berbicara. Beliau bersabda:
“Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak kelirunya. Barangsiapa yang banyak kelirunya, maka banyak dosanya. Barangsiapa yang banyak dosanya, maka neraka lebih baik baginya.”
(HR. Thabrani)
Hadits ini mengingatkan bahwa banyak diam lebih selamat daripada banyak berbicara tanpa manfaat.
Pandangan Ulama tentang Diam
Para ulama salaf memberikan nasihat yang selaras dengan Al-Qur’an dan hadits.
-
Imam Syafi’i pernah berkata:
“Jika orang bodoh berbicara kepadamu, janganlah menjawabnya, karena jawaban terbaik adalah diam. Jika engkau berbicara kepadanya, engkau telah membuatnya senang. Jika engkau meninggalkannya, ia hampir mati dalam kesedihan.” -
Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki mengutip ungkapan Imam Syafi’i bahwa seorang ahli bisa berdiskusi dengan sepuluh orang berilmu, tetapi tidak akan pernah menang melawan satu orang jahil karena kebodohan tidak mengenal dasar ilmu.
-
Ulama salaf menegaskan bahwa diam adalah kemuliaan, bukan hanya bagi orang yang berilmu, tetapi juga untuk menjaga martabat dari kebodohan orang lain.
Bahkan Sayyidina Umar bin Khattab berkata:
“Diam itu merupakan anak kunci bagi mulut.”
Ciri-Ciri Orang Bodoh
Para ulama juga menggambarkan sifat orang bodoh agar kita bisa lebih waspada. Sahabat Nabi ï·º, Abu Darda’, menyebut ciri-ciri orang bodoh antara lain:
- Banyak bicara dalam hal yang tidak penting,
- Suka menyela pembicaraan,
- Cepat menjawab tanpa berpikir,
- Banyak tertawa berlebihan.
Peribahasa pun mengingatkan: “Tong kosong nyaring bunyinya.”
Kesimpulan
Islam menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam berbicara, khususnya ketika berhadapan dengan orang yang jahil. Meladeni perdebatan tanpa ilmu hanya akan menguras energi, menimbulkan emosi, dan menjatuhkan kehormatan.
Sikap diam bukanlah kelemahan, melainkan bentuk penjagaan diri. Dengan diam, seorang muslim bisa menjaga lisannya dari dosa, menjaga hatinya dari marah, serta menjaga kehormatan dari hal-hal yang tidak bermanfaat.
Karena itu, mari kita jadikan diam sebagai ibadah, dan hanya berbicara jika ucapan kita membawa manfaat dan kebaikan.
