Jakarta, infoDKJ.com | Sabtu, 2 Agustus 2025
Penulis: Ahmad Hariyansyah
Menjelang HUT RI ke-80, publik kembali dibuat ramai oleh sebuah fenomena unik: pengibaran bendera One Piece. Bagi sebagian orang, ini dianggap sebagai bentuk kreativitas dan ekspresi diri. Namun, bagi sebagian yang lain, hal ini dipandang sebagai tindakan yang kurang tepat, bahkan berpotensi memicu provokasi. Lantas, di mana sebenarnya letak persoalannya?
Dalam alam demokrasi, kebebasan berekspresi adalah salah satu pilar penting yang dijunjung tinggi. Setiap warga negara memiliki hak untuk menyampaikan pendapat, gagasan, maupun ekspresi, termasuk melalui simbol-simbol yang mereka sukai. Namun, kebebasan ini tidak lepas dari tanggung jawab moral dan sosial. Setiap ekspresi tentu memiliki makna, pesan, dan dampak yang perlu dipertimbangkan.
Negara memiliki kewajiban menjaga ketertiban dan kedaulatan, termasuk memastikan bahwa simbol-simbol kebangsaan tetap dihormati. Sebagai warga negara, kita juga memikul tanggung jawab yang sama: menjaga martabat bangsa dan menanamkan nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.
Di sinilah pentingnya keseimbangan. Mengibarkan bendera One Piece memang bisa dimaknai sebagai bentuk kreativitas atau kecintaan pada budaya populer. Namun, momen menjelang perayaan kemerdekaan seharusnya menjadi waktu yang istimewa untuk menegaskan kecintaan kita pada Tanah Air. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengibarkan Bendera Merah Putih sebagai simbol persatuan, kemerdekaan, dan pengorbanan para pahlawan bangsa.
Bendera Merah Putih bukan sekadar kain berwarna merah dan putih. Ia adalah lambang kehormatan, harga diri, dan kedaulatan bangsa Indonesia. Mengibarkannya di bulan kemerdekaan berarti menunjukkan bahwa kita memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi dan cinta tanah air yang tulus.
Kebebasan berekspresi memang harus dihormati, tetapi alangkah bijaknya jika di bulan penuh makna ini, kita memusatkan simbol-simbol kebanggaan pada satu panji: Merah Putih. Biarkan bendera ini berkibar megah di setiap rumah, sekolah, kantor, dan jalanan, mengingatkan kita akan darah dan air mata yang telah tertumpah demi berdirinya republik ini.
Mari rayakan HUT RI ke-80 dengan semangat persatuan. Kita boleh berbeda dalam selera dan ekspresi, tetapi ketika Merah Putih berkibar, semua hati seharusnya terpaut pada satu cita: Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat selamanya.