Bogor, infoDKJ.com | Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta menggelar Pelatihan Kader Pendamping Pemberdayaan Masyarakat DKI Jakarta pada Sabtu–Ahad, 9–10 Agustus 2025 di Hotel Indra Jaya, Mega Mendung, Puncak Bogor. Mengusung tema “Mencetak Kader Inovatif, Membangun Masyarakat Progresif, dan Berkemajuan”, kegiatan ini dihadiri oleh para pimpinan, kader, dan narasumber dari berbagai bidang.
Salah satu narasumber yang memberi warna dalam pelatihan ini adalah H. Sutrisno Lukito, Direktur Utama Leu Mentari sekaligus Penasihat Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah. Dalam paparannya, ia mengajak seluruh kader Muhammadiyah untuk bersatu dalam jihad ekonomi.
“Marilah kita bersatu untuk jihad ekonomi. Saya bermimpi kelak pemimpin-pemimpin kita adalah Muhammadiyah. Hilangkan ego, bersatulah, dan berjuang di bidang ekonomi dari semua basis,” tegasnya penuh semangat.
Sutrisno menekankan bahwa Muhammadiyah selama ini dikenal sebagai pelopor di bidang pendidikan dan kesehatan. Kini, menurutnya, sudah saatnya organisasi ini mengambil peran sentral sebagai motor kebangkitan ekonomi umat.
Ia mendorong kader untuk memanfaatkan kekuatan jaringan, potensi sumber daya manusia, dan prinsip kebersamaan untuk membangun kemandirian ekonomi. “Kita tidak bisa hanya kuat di satu sektor saja. Pendidikan dan kesehatan harus berjalan seiring dengan kekuatan ekonomi. Dari situlah kemandirian umat akan terwujud,” tambahnya.
Pelatihan ini juga dihadiri oleh H. Supriadi Karsim, S.Ag., Wakil Ketua PWM DKI Jakarta yang membuka kegiatan secara resmi, serta Novia Silmiati, Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Keluarga Dinas PPAPP DKI Jakarta yang menyampaikan dukungan penuh Pemprov terhadap pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi berbagai persoalan sosial.
Selain H. Sutrisno Lukito, narasumber lain seperti Ir. H. Abdul Azis, S.Kom., M.Si. (Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi E) membawakan materi advokasi sosial, dan Bambang Soetono, S.H., LL.M. (MPM PP Muhammadiyah) memberikan perspektif pemberdayaan dari sudut pandang kebijakan publik.
Dengan semangat yang dibangun melalui pelatihan ini, diharapkan para kader Muhammadiyah tidak hanya menjadi agen perubahan sosial, tetapi juga menjadi pelopor kebangkitan ekonomi umat yang mandiri, inklusif, dan berdaya saing. (RAM)