Jakarta, infoDKJ.com | Rabu, 20 Agustus 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
Dalam kehidupan, manusia tidak pernah lepas dari ujian dan harapan. Ada kalanya kita menginginkan kesuksesan, dan ada kalanya kita berharap terhindar dari musibah. Di tengah lika-liku kehidupan ini, doa adalah salah satu senjata paling ampuh bagi seorang mukmin.
1. Mengapa Harus Berdoa?
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk lemah. Kekuasaan, kecerdasan, dan harta yang dimiliki tetap memiliki batas. Akan datang saat di mana kita tidak mampu berbuat apa-apa selain meminta pertolongan kepada Allah ﷻ.
Allah ﷻ berfirman:
“Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.”
(QS. Ghāfir: 60)
Ayat ini menegaskan bahwa meninggalkan doa adalah tanda kesombongan. Berdoa bukan sekadar permintaan, tetapi pengakuan bahwa kita hanyalah hamba yang bergantung pada Rabb-nya.
2. Doa adalah Ibadah
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Doa itu adalah ibadah.”
(HR. Tirmidzi, Ahmad)
Doa bukan sekadar permohonan, melainkan wujud ketundukan, penghambaan, dan pengakuan atas kebutuhan seorang hamba kepada Allah. Saat berdoa, kita merendahkan diri di hadapan Dzat Yang Maha Tinggi.
3. Waktu-Waktu Mustajab
Islam mengajarkan ada waktu-waktu yang sangat baik untuk berdoa, di antaranya:
- Sepertiga malam terakhir
- Antara adzan dan iqamah
- Saat sujud dalam shalat
- Ketika hujan turun
- Pada hari Jumat, khususnya menjelang maghrib
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tuhan kita turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Kuperkenankan; siapa yang meminta kepada-Ku, akan Kuberikan; siapa yang memohon ampun kepada-Ku, akan Kuampuni.”
(HR. Bukhari & Muslim)
4. Jangan Pernah Remehkan Doa
Kadang kita merasa doa belum dikabulkan. Padahal, Allah ﷻ mengabulkan doa dengan tiga cara:
- Diberikan sesuai permintaan.
- Diganti dengan yang lebih baik.
- Dijauhkan dari keburukan yang seharusnya menimpa.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah dengan doa yang tidak mengandung dosa dan tidak memutus silaturahmi, kecuali Allah akan memberinya salah satu dari tiga: disegerakan baginya di dunia, disimpan untuknya di akhirat, atau dijauhkan darinya keburukan yang sepadan.”
(HR. Ahmad)
Kesimpulan
Doa adalah napas kehidupan seorang mukmin. Ia bukan sekadar ritual, tetapi pengakuan akan kelemahan diri dan kebutuhan mutlak kepada Allah. Maka, jangan pernah meremehkannya.