Jakarta, infoDKJ.com | Senin, 1 September 2025
Dewan Adat Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (DA Babe) menyampaikan sikap resmi terkait dinamika sosial yang terjadi di Jakarta dan berbagai daerah Indonesia dalam sepekan terakhir.
Sebagai wadah kebudayaan dan persaudaraan masyarakat Betawi, Dewan Adat Bamus Betawi menegaskan pentingnya menjaga persatuan, solidaritas, dan ketenteraman sosial di tengah tantangan yang sedang dihadapi bangsa.
Komunitas Ojol sebagai Tulang Punggung Ekonomi
Salah satu elemen masyarakat yang mendapat perhatian khusus adalah komunitas pengemudi ojek online (ojol). Mereka telah menjadi tulang punggung ekonomi rakyat melalui platform digital, namun masih menghadapi tantangan serius dalam hal konsolidasi sosial, kelembagaan, dan perlindungan komunitas.
Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi, Eki Pitung, menegaskan:
“Dewan Adat Bamus Betawi berdiri bersama saudara-saudara kita para pengemudi ojek online. Mereka bukan hanya pekerja transportasi digital, tetapi bagian dari denyut nadi kehidupan ekonomi Jakarta dan Indonesia. Sudah waktunya mereka mendapatkan ruang yang lebih kokoh dalam konsolidasi sosial dan kelembagaan, sehingga tidak rentan dalam situasi kerawanan sosial.”
Tiga Dorongan Utama dari Dewan Adat Bamus Betawi
Dalam upaya memperkuat komunitas ojol, Dewan Adat Bamus Betawi mendorong:
-
Konsolidasi Sosial
- Memperkuat ikatan persaudaraan antar komunitas ojol lintas platform agar mereka memiliki wadah persatuan yang solid.
-
Perlindungan Hak Konstitusi dan Kelembagaan
- Memperjuangkan mekanisme kelembagaan yang melibatkan organisasi masyarakat, pemerintah, dan mitra strategis demi menjamin keamanan, keadilan, serta kesejahteraan pengemudi ojol.
-
Dukungan Moral dan Budaya
- Menanamkan nilai-nilai persaudaraan Betawi yang menjunjung tinggi keadilan, solidaritas, dan gotong royong sebagai basis kebersamaan.
Betawi sebagai Penyangga Persaudaraan
Lebih lanjut, Eki Pitung menambahkan:
“Kami percaya, jika semua elemen bangsa bergandengan tangan, Jakarta akan tetap menjadi rumah besar yang damai dan sejahtera bagi semua warganya. Betawi harus tampil sebagai penyangga persaudaraan, bukan hanya bagi orang Betawi, tetapi juga bagi saudara-saudara dari seluruh Indonesia yang mencari nafkah di kota ini. Mau sekolah, bekerja, atau berdagang, yang penting kudu pade akur-ajur aje.”
Seruan untuk Menahan Diri dan Menguatkan Dialog
Dewan Adat Bamus Betawi mengajak seluruh pihak untuk menahan diri, memperkuat dialog, dan mengutamakan persaudaraan dalam menghadapi dinamika sosial terkini.
Dengan kebersamaan, bangsa Indonesia diyakini dapat melewati masa-masa penuh tantangan dan membangun masa depan yang lebih adil, damai, dan harmonis bagi seluruh rakyat. (Yayang)