Jakarta, infoDKJ.com | Senin, 22 September 2025
Kedermawanan Rasulullah ﷺ diibaratkan seperti mendung yang menurunkan hujan kebaikan, bahkan lebih cepat dari angin yang bertiup. Beliau tidak pernah berkata “tidak” kecuali dalam tasyahhud shalat. Rasulullah ﷺ memberi tanpa takut miskin, sebab beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia.
Beliau pernah memberikan ternak hingga memenuhi lembah, menghadiahkan 100 ekor unta kepada setiap pemimpin kabilah, bahkan melepas baju yang sedang dipakainya untuk diberikan kepada orang yang meminta. Tidak ada permintaan yang ditolak oleh beliau.
Sikap Lapang dan Ringan Tangan
Rasulullah ﷺ selalu tersenyum, berlapang dada, dan ringan tangan. Meski tidak memiliki banyak harta, beliau tetap berinfak, membagikan ghanimah tanpa menyisakan untuk diri sendiri, serta selalu memprioritaskan orang lain, kerabat, dan mereka yang sangat membutuhkan.
Hidangan beliau selalu terbuka, rumahnya menjadi tempat tujuan para tamu dan delegasi, dan segala yang dimilikinya digunakan di jalan Allah. Beliau memberi tanpa mengharap imbalan apa pun selain ridha Allah. Kedermawanan Rasulullah ﷺ melampaui kemurahan orang-orang Arab terkenal dermawan, hingga meliputi sahabat, umat, bahkan keturunannya.
Kasih Sayang Tanpa Batas
Kemurahan hati beliau tidak hanya dirasakan oleh para sahabat dan pengikutnya, tetapi juga oleh musuh, orang Yahudi, kaum pedalaman, hingga orang-orang munafik. Rasulullah ﷺ tidak pernah bermuka masam kepada yang meminta, bahkan tetap tersenyum ketika seorang Arab Badui menarik kainnya dengan kasar.
Harta yang datang kepadanya segera dibagikan tanpa menyisakan sedikit pun untuk diri sendiri, karena beliau lebih berbahagia memberi daripada menerima. Rasulullah ﷺ senantiasa mengajarkan umatnya untuk berinfak, memberi, dan menjauhi sifat kikir.
Beliau bersabda:
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari kemudian, hendaklah ia memuliakan tamunya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Sedekah yang Menyelamatkan
Rasulullah ﷺ adalah teladan dalam kemurahan hati, kedermawanan, dan kasih sayang kepada semua manusia. Beliau juga menekankan keutamaan sedekah bagi umatnya:
“Pada hari kiamat, setiap orang akan berada dalam naungan sedekahnya hingga semua urusan manusia diputuskan.”
(HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)“Tiada suatu sedekah pun yang dapat mengurangi harta.”
(HR. Muslim)
Sedekah bukanlah pengurang harta, melainkan sumber keberkahan. Ia menjadi pelindung di akhirat dan mendatangkan rahmat Allah bagi siapa saja yang mengamalkannya.
Bersambung ke episode 4 ...
Dikutip dari terjemahan kitab: Muhammad Ka-annaka Taroohu “Visualisasi Kepribadian Muhammad SAW”
Karya Dr. 'Aidh bin 'Abdullah Al-Qarni
Editor: Ahmad Hariyansyah