Jakarta, infoDKJ.com | Sabtu, 13 September 2025
Sabtu, 20 Rabiul Awal 1447 H
Setiap manusia pasti mendambakan nikmat: harta, kesehatan, jabatan, keluarga, atau berbagai kemudahan hidup. Namun, tidak semua nikmat yang kita terima selalu menjadi berkah. Sebaliknya, nikmat bisa berubah menjadi musibah bila tidak diiringi dengan rasa syukur dan justru menjauhkan kita dari Allah SWT.
Nikmat yang Menjadi Musibah
Nikmat yang seharusnya membawa kita lebih dekat kepada Allah bisa berubah menjadi ujian berat bila dipakai untuk kelalaian.
- Kekayaan yang hanya digunakan untuk berfoya-foya.
- Jabatan yang melahirkan kesombongan.
- Kesehatan yang justru dipakai untuk bermaksiat.
Semua itu adalah bentuk kufur nikmat, dan Al-Qur’an telah memberi peringatan tegas.
Allah SWT berfirman dalam QS. Ibrahim: 7:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
Janji Allah begitu jelas: syukur menambah nikmat, kufur mendatangkan azab.
Pesan Ulama: Nikmat yang Tidak Mendekatkan Adalah Musibah
Salamah bin Dinar Abu Hazim Rahimahullah pernah berkata:
“Semua nikmat yang tak mendekatkanmu kepada Allah adalah baliyyah (musibah).”
(Mawa’idz Sholihin, hal. 262)
Mari kita renungkan:
- Handphone, apakah mendekatkan kita pada Al-Qur’an atau justru membuat lalai?
- Kendaraan, apakah mempermudah langkah menuju kebaikan atau malah dipakai untuk maksiat?
- Ilmu dan kecerdasan, apakah dipakai untuk menebar manfaat atau hanya untuk kesombongan?
Jika nikmat menjauhkan kita dari Allah, maka itu bukan lagi anugerah, melainkan musibah yang berbahaya bagi keimanan.
Cara Menjaga Nikmat Agar Tetap Berkah
-
Bersyukur kepada Allah
Ucapkan syukur atas sekecil apapun nikmat. Syukur bukan hanya di lisan, tetapi juga dengan hati yang ridha dan perbuatan yang benar. -
Gunakan untuk kebaikan
Setiap nikmat adalah amanah. Gunakan harta untuk sedekah, ilmu untuk mengajar, kesehatan untuk beribadah, jabatan untuk menolong. -
Perkuat iman dan introspeksi diri
Selalu bertanya pada diri sendiri: “Apakah nikmat ini membuat saya lebih dekat kepada Allah atau justru melalaikan saya?”
Penutup
Nikmat sejati adalah yang membawa kita semakin dekat kepada Allah, menambah ketaatan, dan memperkokoh iman. Jangan sampai nikmat yang seharusnya jadi berkah justru berubah menjadi musibah yang membinasakan.
Wallahu a’lam.
Editor: Agus Sufiyanto