Jakarta, infoDKJ.com | Minggu, 7 September 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
Dalam kehidupan, kita tidak akan pernah lepas dari tantangan. Setiap fase memiliki ujiannya sendiri—baik ketika memulai sesuatu, berada di tengah perjalanan, maupun saat sudah berada di puncak kemampuan. Tantangan bukanlah sesuatu yang harus dihindari, melainkan dihadapi dan diolah menjadi pelajaran berharga.
Dulu, banyak orang menganggap tantangan sebagai hambatan yang menghalangi langkah. Namun kini kita sadar, justru tantangan adalah latihan yang mengasah kesabaran, keteguhan, dan ketangguhan hati. Begitu pula dengan kesalahan. Jika dulu dianggap memalukan, kini kita paham bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar.
Tantangan sebagai Ujian dari Allah
Islam mengajarkan bahwa setiap rintangan yang datang adalah ujian dari Allah untuk mengukur kadar iman dan kesabaran kita. Allah berfirman:
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, 'Kami telah beriman', dan mereka tidak diuji?"
(QS. Al-‘Ankabut: 2)
Tantangan bukanlah tanda kebencian Allah terhadap hamba-Nya. Justru sebaliknya, ujian adalah bentuk kasih sayang Allah, agar kita naik ke tingkat iman yang lebih tinggi.
Tanggung Jawab: Cermin Kedewasaan Iman
Menghadapi tantangan dengan lari atau mengeluh bukanlah jalan orang beriman. Islam mengajarkan kita untuk menanggung amanah dengan kesungguhan. Tanggung jawab dalam hidup bukan berarti harus sempurna, tetapi berarti berusaha mencari jalan keluar yang diridhai Allah.
Rasulullah ï·º bersabda:
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menegaskan bahwa kedewasaan iman tercermin dari keberanian memikul amanah, bukan dari sikap menghindari masalah.
Kunci Menghadapi Tantangan dengan Tanggung Jawab
-
Bersabar dan bertawakal
Meyakini bahwa semua ujian datang dari Allah, dan hanya dengan pertolongan-Nya kita mampu melewati setiap kesulitan.
(QS. Al-Baqarah: 286) -
Belajar dari kesalahan
Rasulullah ï·º bersabda: "Orang beriman tidak akan jatuh ke lubang yang sama dua kali."
(HR. Bukhari dan Muslim) -
Fokus pada solusi, bukan keluhan
Doa, usaha, dan perbaikan diri adalah ciri sejati seorang mukmin.
Penutup
Tantangan akan selalu datang dalam hidup. Namun yang membedakan seorang mukmin sejati adalah cara ia meresponsnya. Tanggung jawab bukan hanya kewajiban duniawi, melainkan amanah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.
Hadapilah setiap ujian dengan iman, kesabaran, dan tawakal. Karena di balik setiap tantangan, Allah telah menyiapkan kemuliaan bagi hamba-Nya yang bersabar.
