Jakarta, infoDKJ.com | Rabu, 17 September 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
Dalam Islam, ibadah memiliki banyak bentuk. Ada ibadah yang terasa berat karena membutuhkan tenaga dan biaya, ada pula yang ringan namun pahalanya amat besar. Salah satu ibadah yang paling mudah dilakukan adalah zikir — cukup dengan lisan, namun mampu mendatangkan keberkahan luar biasa.
Allah ï·» memerintahkan umat-Nya untuk memperbanyak zikir dalam segala kondisi:
“(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi...”
(QS. Ali Imran: 191)
Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan:
“Nabi selalu berzikir dalam semua keadaan.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Rasulullah ï·º juga bersabda:
“Perumpamaan orang yang berzikir kepada Rabb-nya dengan yang tidak berzikir seperti orang yang hidup dan mati.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Manfaat Besar Zikir
-
Menghidupkan hati
Hati yang jauh dari zikir ibarat jasad tanpa ruh. -
Menentramkan jiwa
“Ketahuilah, dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”
(QS. Ar-Ra’d: 28) -
Mendapatkan kebersamaan Allah
Zikir menghadirkan ma’iyyatullah al-khassah (kebersamaan Allah secara khusus) yang membawa petunjuk dan perlindungan. -
Menjaga semangat ibadah
Rasulullah ï·º bersabda:“Jadikan lisanmu selalu basah dengan berzikir kepada Allah.”
(HR. Tirmidzi, hasan)
Hakikat Zikir Sejati
Zikir sejati bukan sekadar gerakan lisan, melainkan harus disertai dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Said bin Jubair rahimahullah berkata:
“Substansi zikir adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang taat, dialah yang berzikir. Sebaliknya, yang tidak taat, maka dia bukanlah orang yang berzikir, meski lisannya banyak bertasbih.”
Penutup
Zikir adalah ibadah ringan yang dapat dilakukan kapan saja, di mana saja, dan oleh siapa saja. Ringan di lisan, namun manfaatnya besar bagi kehidupan dunia maupun akhirat. Mari senantiasa membasahi lisan dengan mengingat Allah, agar hati tetap hidup, jiwa tenang, dan hidup selalu berada dalam ridha-Nya.