Lampung Timur, infoDKJ.com | Denyut nadi revolusi global yang diwariskan oleh Presiden Soekarno kembali menggema dari Bumi Ruwa Jurai. Putri Bung Karno, Ayu Gembirawaty Fransiska, menjadi suara yang menghidupkan kembali cita-cita besar sang Proklamator melalui kegiatan Dialog Kebangsaan bertema “Implementasi Program Portal XIII Bung Karno Menuju Mercusuar Dunia” di Gedung Garuda, Galeri Bung Karno (GBK), Lampung Timur, Sabtu (12/10/2025).
Menurut Fransiska, konsep Portal XIII Bung Karno bukan sekadar wacana, melainkan manifestasi dari semangat revolusi yang tidak hanya mengubah nasib satu bangsa, tetapi juga menggetarkan poros-poros kekuasaan global.
“Pesan Presiden Soekarno jelas: pendidikan adalah kunci,” ujar Fransiska.
“Saya berharap, dari sudut pandang para jurnalis—khususnya rekan-rekan IPJI Lampung—pesan-pesan ini bisa terus disuarakan, dan semoga para pemangku kebijakan dapat segera merealisasikannya,” tambahnya.
Sebagai Ketua DPW Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) Lampung, Fransiska menegaskan bahwa tantangan terbesar bangsa saat ini adalah bagaimana menerjemahkan janji konstitusi dan arahan Presiden Soekarno menjadi realitas pendidikan yang mampu melahirkan generasi emas Indonesia—sehingga negeri ini benar-benar menjadi mercusuar dunia.
Dialog Kebangsaan dan Para Narasumber
Acara yang berlangsung khidmat namun penuh semangat ini dihadiri oleh berbagai komunitas dari Jakarta dan Lampung. Hadir sebagai narasumber antara lain:
- Prof. Eggi Sudjana (ahli hukum),
- Syahrul Syah, S.Pd (Kepala Kesbangpol Lampung Timur),
- Taufiq Rachman (pemerhati media).
Dialog dipandu oleh Fahri Lubis, Ketua Umum ARIES, dengan Christine sebagai pembawa acara.
Implementasi Program Portal XIII Bung Karno
Fransiska menjelaskan bahwa Portal XIII Bung Karno terdiri atas tiga belas pusat pemeliharaan dan pengelolaan potensi sumber daya bangsa, antara lain:
- Pusat Pemeliharaan dan Pengelolaan Amal Bakti Manusia dan Bencana Alam.
- Pusat Pemeliharaan dan Pengelolaan Potensi Sumber Daya Pemerintah.
- Pusat Pemeliharaan dan Pengelolaan Potensi Sumber Daya Pesisir dan Laut.
- Pusat Pemeliharaan dan Pengelolaan Sumber Daya Mata Air dan Sungai.
- Pusat Pemeliharaan dan Pengelolaan Potensi Sumber Daya Daratan dan Pegunungan.
- Pusat Pemeliharaan dan Pengelolaan Potensi Sumber Daya Bawah Bumi.
- Pusat Pemeliharaan dan Pengelolaan Potensi Sumber Daya Udara.
- Pusat Pemeliharaan dan Pengelolaan Potensi Kebudayaan, Suku, Bahasa, Bangsa, dan Negara.
- Pusat Pemeliharaan dan Pengelolaan Potensi Keuangan dan Pasar.
- Pusat Pemeliharaan dan Pengelolaan Potensi Jaminan Sosial dan Penghargaan Rakyat.
- Pusat Pemeliharaan dan Pengelolaan Perbuatan Baik Rumah Tangga, Agama, Kepercayaan, dan Bumi Abad 21.
- Pusat Pemeliharaan dan Pengelolaan Limbah dan Sampah bagi Kesuburan Bumi dan Langit.
- Pusat Pemeliharaan dan Pengelolaan Potensi Keadilan bagi Seluruh Makhluk di Alam Semesta Raya.
Selain itu, terdapat beberapa sub-program strategis, di antaranya:
- Gerakan Kesadaran Nasional Kembali ke Pancasila dan UUD 1945 sebagai tonggak perjuangan bangsa.
- Pengadaan Perguruan Tinggi dan Universitas Kekebalan Hukum.
- Pembelajaran sistem adat dan budaya keturunan Pertiwi Nusantara dari masa ke masa.
- Pengembangan sarana dan prasarana cinta alam dan pelestarian lingkungan.
- Gerakan Pelestarian Suaka Margasatwa.
Menyalakan Kembali Semangat Bung Karno
Melalui forum kebangsaan ini, Ayu Gembirawaty Fransiska mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menyalakan kembali api perjuangan Bung Karno dalam konteks kekinian—yakni membangun bangsa yang mandiri, berdaulat, dan menjadi inspirasi bagi dunia.
“Revolusi Bung Karno bukan sekadar sejarah, melainkan denyut kehidupan yang harus terus berlanjut di setiap generasi,” tutupnya.
(Thy)