Samarinda, 22 Oktober 2025 — Di tengah maraknya aktivitas media sosial di kalangan mahasiswa, muncul dua akun yang kini menjadi perbincangan hangat di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), yakni “UMKT Ganteng” dan “UMKT Cantik”. Kedua akun tersebut dikenal karena mengunggah foto mahasiswa tanpa izin, disertai keterangan atau caption yang dinilai kurang pantas serta berpotensi melanggar etika.
Menanggapi fenomena ini, mahasiswa UMKT, Vito Herwono Adi, menyampaikan keresahannya secara terbuka. Ia mempertanyakan dengan tegas tujuan dari pembuatan dan pengelolaan kedua akun tersebut.
“Saya secara pribadi merasa perlu mendengar berbagai perspektif terkait keberadaan akun-akun seperti ‘UMKT Ganteng’ dan ‘UMKT Cantik’. Saya ingin tahu, sebenarnya tujuan jelas dari admin akun ini apa? Apakah ini hanya sekadar hiburan, atau ada maksud lain di baliknya?” ujar Vito.
Vito juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa keberadaan akun-akun semacam ini dapat membuka ruang bagi tindakan yang lebih serius, seperti pelecehan verbal atau objektifikasi terhadap sesama mahasiswa.
“Ketakutan terbesar saya adalah akun-akun seperti ini bisa menjadi pintu masuk bagi tindakan pelecehan verbal, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ini bukan sekadar soal postingan lucu atau ajang eksistensi, tapi bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih membahayakan secara psikologis dan sosial,” tambahnya.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap terciptanya lingkungan kampus yang sehat dan beretika, Vito menyampaikan keinginannya untuk berdiskusi langsung dengan admin akun-akun tersebut. Ia berharap pertemuan terbuka dapat menjadi langkah klarifikasi dan pembenahan bersama.
“Saya tidak ingin langsung menghakimi. Justru saya ingin berdiskusi. Kalau admin akun ini bersedia, saya ingin bertemu baik-baik dan membicarakan tujuan mereka secara jujur. Jika tujuannya baik, mari kita cari cara yang lebih etis. Tapi kalau ada indikasi yang menyimpang, harus segera dihentikan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Vito berharap pihak kampus turut mengambil peran aktif dalam menyikapi fenomena ini. Ia menilai media sosial dapat menjadi sarana positif bagi pengembangan kreativitas mahasiswa, asalkan dikelola dengan tanggung jawab dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Islam serta etika yang menjadi landasan UMKT.
Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui siapa sosok di balik akun-akun tersebut. Pihak kampus juga belum mengeluarkan pernyataan resmi, namun isu ini telah menjadi pembahasan serius di kalangan mahasiswa dan organisasi kampus. (Sadad Alwy Baihaqy)