Jakarta, infoDKJ.com | Rabu, 22 Oktober 2025
Penulis: Ahmad Hariyansyah (Yansen)
Ketua DKM: Santri Harus Jadi Agen Perubahan yang Membawa Nilai Kejujuran dan Cinta Damai
Jakarta Barat — Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari, Jakarta Barat, berlangsung khidmat dan penuh semangat kebangsaan pada Selasa (21/10/2025) malam. Ratusan jamaah, ulama, dan santri dari berbagai wilayah DKI Jakarta hadir dalam kegiatan yang sarat dengan nilai religius dan nasionalisme.
Acara dimulai pukul 18.15 WIB dengan tahlil dan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Maman A. Hanan dan KH. Suhairi Gaos, sebagai bentuk penghormatan kepada para ulama dan santri yang telah berjasa bagi bangsa.
Suasana semakin semarak dengan penampilan silat palang pintu dari Sanggar Silat Duri Kosambi, yang menampilkan perpaduan tradisi Betawi dan semangat Islam. Momen haru juga hadir melalui pembacaan puisi oleh Ananda Qanza, seorang anak berkebutuhan khusus, yang menambah kesan mendalam pada acara tersebut.
Kegiatan resmi dibuka pukul 20.30 WIB oleh H. Abdul Muin selaku pembawa acara. Acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Zayyin Al Munawwar, Juara I MTQ Hari Santri Nasional 2025. Seluruh hadirin kemudian berdiri untuk menyanyikan Indonesia Raya dan Ya Lal Wathon yang dipandu oleh Lia Fitriani, menandai semangat cinta tanah air dan keislaman.
Ketua DKM: Santri Harus Mewarisi Semangat Ulama Pejuang
Dalam sambutannya, KH. Abdurrahman Shoheh, Ketua DKM Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari, menegaskan bahwa Hari Santri bukan sekadar peringatan rutin, melainkan momentum spiritual untuk meneguhkan kembali peran santri sebagai penjaga moral bangsa.
“Santri hari ini harus mampu menjadi penerus perjuangan para ulama dengan cara berkontribusi nyata bagi masyarakat. Santri bukan hanya ahli ibadah, tapi juga agen perubahan yang membawa nilai kejujuran, cinta damai, dan semangat kebangsaan,” ujar KH. Abdurrahman Shoheh.
Ketua PCNU Jakarta Barat: Santri Adalah Cahaya di Tengah Kegelapan Zaman
Sementara itu, KH. Agus Salim, Ketua PCNU Jakarta Barat, yang juga menyampaikan laporan panitia dan memberikan santunan kepada anak yatim, menekankan pentingnya peran santri di era modern sebagai penjaga nilai-nilai keislaman yang mencerahkan.
“Di tengah arus digital dan derasnya informasi, santri harus menjadi cahaya yang menerangi, bukan larut dalam kegelapan zaman. Ilmu, akhlak, dan ketulusan adalah kekuatan utama santri,” tutur KH. Agus Salim, yang disambut lantunan sholawat dari para jamaah.
Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta lomba dan panitia yang telah memeriahkan kegiatan Hari Santri dengan semangat kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah.
Penyerahan Hadiah dan Mau‘izhah Hasanah
Usai sambutan, KH. Abdurrahman Shoheh menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba MTQ, Qasidah, dan Puitisasi Terjemahan Al-Qur’an. Selanjutnya, Ketua PWNU DKI Jakarta, KH. Syamsul Maarif, turut menyerahkan hadiah untuk lomba Muhadhoroh, Karaoke Gambus, Baca Kitab, dan Marawis.
Menjelang akhir acara, KH. Ulil Abshar Abdalla, MA, selaku Wakil Ketua PBNU, menyampaikan mau‘izhah hasanah yang menekankan pentingnya moderasi beragama dan keteguhan santri dalam menjaga nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.
“Santri adalah benteng moral bangsa. Dengan ilmu, akhlak, dan cinta damai, mereka menjadi penyejuk di tengah masyarakat,” ujar KH. Ulil Abshar Abdalla.
Kegiatan ditutup pukul 23.15 WIB dengan doa penutup oleh H. Cucum Sumardi, menandai berakhirnya malam penuh makna dan kebersamaan di Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari.
Peringatan Hari Santri Nasional 2025 ini menjadi momentum memperkuat sinergi antara ulama, santri, dan pemerintah dalam menjaga semangat keislaman, nasionalisme, serta komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan persatuan bangsa.




