Jakarta Barat, infoDKJ.com | Suasana riang terpancar dari ratusan wajah murid SDN Tambora 01 dan 03 Pagi di Jalan Perniagaan No. 31, Kelurahan Tambora, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Jumat (10/10/2025).
Sebanyak 279 siswa tampak menikmati menu bergizi dalam kegiatan Makan Bahagia Gratis (MBG) — program gotong royong yang diinisiasi Matahari Pagi Indonesia (MPI) bersama pengusaha nasional Jusuf Hamka alias Babah Alun dan sejumlah donatur lainnya.
Acara tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh penting, antara lain Ketua Majelis Pertimbangan MPI sekaligus Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) RI Dahnil Anzar Simanjuntak, Staf Ahli Menko Perekonomian RI Raden Pardede, serta Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto beserta jajaran pemerintah daerah.
Wujud Solidaritas Nasional
Dalam sambutannya, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar berbagi makanan, tetapi menjadi simbol solidaritas nasional dan semangat gotong royong bangsa.
“Ini adalah wujud nyata solidaritas nasional. Upaya Presiden untuk memenuhi gizi anak-anak bangsa harus disambut dengan semangat gotong royong dari seluruh elemen masyarakat,” ujar Dahnil.
Dahnil menjelaskan, program MBG ini melibatkan kantin sekolah dan pelaku UMKM di sekitar sekolah, sehingga manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh murid, tetapi juga membantu roda perekonomian masyarakat kecil.
Ia menambahkan, Presiden Prabowo Subianto menargetkan 80 juta penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun ini. Oleh karena itu, peran serta pengusaha dan tokoh masyarakat sangat penting untuk memperluas jangkauan program tersebut.
“Peran tokoh-tokoh dan pengusaha seperti Bapak Alun sangat berarti untuk memperkuat gerakan ini. Solidaritas bangsa harus menjadi pondasi keberhasilan program nasional,” tegasnya.
Diperluas ke Berbagai Wilayah
Menurut Dahnil, program Makan Bahagia Gratis telah berjalan di sejumlah wilayah seperti Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Bandung Barat. Ke depan, kegiatan serupa akan diperluas ke lima wilayah lain sebagai proyek percontohan nasional.
“Program makan bergizi gratis ini adalah bentuk kepedulian masa depan bangsa. Siapa pun boleh berpartisipasi—baik masyarakat, lembaga, maupun pengusaha—karena ini gerakan kemanusiaan, bukan hanya kebijakan,” katanya.
Didukung Donatur dan UMKM Lokal
Sementara itu, pengusaha Jusuf Hamka menjelaskan bahwa kegiatan Makan Bahagia Gratis ini didanai oleh para donatur dengan menggandeng UMKM lokal untuk penyediaan makanan.
Langkah ini sekaligus mendukung program unggulan pemerintah dalam pemenuhan gizi anak-anak sekolah dasar.
“Kami ingin kegiatan ini berjalan terus. Untuk siswa SDN Tambora 01 dan 03, program ini akan dilaksanakan selama satu tahun ke depan. Tapi kalau dananya cukup, kami siap melanjutkannya lebih lama,” ujar Jusuf Hamka.
Ia menegaskan, program ini merupakan gerakan kebersamaan lintas kalangan, yang diharapkan mampu menumbuhkan budaya peduli dan berbagi dalam masyarakat.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian sosial, kegiatan Makan Bahagia Gratis bukan hanya mengenyangkan perut anak-anak, tetapi juga menumbuhkan harapan besar:
bahwa cita-cita Indonesia bebas gizi buruk bisa diwujudkan — bukan hanya oleh pemerintah, tapi juga oleh tangan-tangan masyarakat yang peduli. (Dani)