Jakarta, infoDKJ.com | Dalam momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DKI Jakarta menegaskan komitmennya untuk berperan aktif dalam mewujudkan visi Jakarta sebagai Kota Dunia yang berdaya saing global. Komitmen itu disampaikan dalam Diskusi Publik bertema “Menyongsong Era Industri 5.0: Siapa yang Bertanggung Jawab Menyiapkan SDM Muda Indonesia”, yang digelar di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, pada Selasa (28/10).
Acara ini dihadiri lebih dari 200 peserta yang terdiri atas mahasiswa, pelajar, aktivis pemuda, dan masyarakat umum. Forum ini menjadi ruang strategis yang mempertemukan unsur pemerintah, DPRD, dan dunia industri untuk merumuskan langkah konkret menyiapkan generasi muda Jakarta menghadapi tantangan disrupsi teknologi dan era digital.
Hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Jenderal Pemuda Muhammadiyah Najih Prasetiyo, Ketua PWM DKI Jakarta Dr. Akhmad H. Abu Bakar, serta tiga narasumber utama, yakni Arifin (perwakilan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta), Farah Savira (Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta), dan H. Kus Junianto, S.E. (Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional APKLINDO).
Ketua PWPM DKI Jakarta Zulfahmi Yasir Yunan dalam sambutannya menegaskan, tema yang diangkat bukan sekadar refleksi, tetapi panggilan untuk bertindak nyata. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadirkan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan.
“Tantangan generasi muda bukan lagi sekadar menguasai teknologi, tapi bagaimana menghadirkan kemanusiaan dalam kemajuan teknologi. Pemerintah, dunia industri, pendidikan, dan pemuda harus berkolaborasi. Tidak ada pihak yang bisa berjalan sendiri,” ujar Zulfahmi.
Zulfahmi juga menegaskan komitmen Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta untuk menjadi mitra strategis Pemprov DKI dalam mendukung terwujudnya Jakarta sebagai Kota Global. Ia mengajak generasi muda untuk memaknai semangat Sumpah Pemuda secara kontekstual.
“Kalau dulu perjuangan pemuda melawan penjajahan fisik, sekarang tantangannya adalah menghadapi disrupsi digital dan globalisasi. Jadilah pemuda yang kritis, kreatif, kolaboratif, dan kontributif. Bukan sekadar pengguna teknologi, tapi pencipta solusi,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemuda Muhammadiyah yang terus mendorong dialog produktif antara pemuda dan pemerintah. Ia menyebut kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat SDM unggul ibu kota.
“Saya bersyukur Balai Kota menjadi tempat diskusi dengan tema penting ini. Forum seperti ini adalah ruang strategis untuk melahirkan gagasan baru dalam menyiapkan generasi muda menghadapi masa depan,” ujar Gubernur Pramono.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menyinggung capaian Jakarta dalam proses transformasi menuju kota global. Ia menyebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat, pertumbuhan ekonomi stabil, dan inflasi terkendali. Bahkan, Jakarta berhasil naik dari peringkat ke-74 menjadi ke-71 dalam Global City Index 2025, dengan target masuk 50 besar kota dunia pada 2030.
Sebagai bentuk komitmen membangun SDM, Pemprov DKI terus memperluas akses pendidikan melalui program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus Tahap II bagi 707.513 peserta didik, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) Tahap II Tahun 2025 bagi 16.920 mahasiswa, serta pemutihan ijazah bagi 3.297 peserta.
“Kami tidak hanya fokus membangun infrastruktur dan teknologi, tetapi juga berinvestasi pada kapasitas manusia sebagai penggerak kemajuan kota,” tegas Pramono.
Selain di bidang pendidikan, Pemprov DKI juga memperkuat program pelatihan vokasi, sertifikasi kompetensi, dan pengembangan inkubator bisnis untuk mendukung wirausaha muda dan startup digital.
Di bidang sosial, Pemprov DKI turut mendorong transportasi publik ramah lingkungan melalui perluasan layanan Transjakarta menjadi Transjabodetabek, penyediaan transportasi gratis untuk 15 golongan masyarakat, serta penerapan Hari Rabu sebagai hari wajib transportasi umum bagi ASN.
Langkah tersebut diharapkan dapat menumbuhkan budaya mobilitas berkelanjutan, mengurangi polusi, serta membentuk karakter warga kota yang disiplin dan peduli lingkungan.
Menutup acara, Gubernur Pramono mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memperkuat sinergi dalam membangun SDM muda Jakarta yang unggul dan berkarakter.
“Pembentukan generasi muda yang kompeten adalah tanggung jawab kita bersama. Sinergi seperti ini harus terus dijaga untuk mewujudkan generasi muda Jakarta yang cerdas, inovatif, dan berakhlak,” ujarnya.
Diskusi publik ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan organisasi kepemudaan — menuju Jakarta sebagai pusat pengembangan SDM unggul Indonesia di era Industri 5.0.
(Tim PWPM DKI Jakarta)


