Jakarta, infoDKJ.com | Selasa, 2 Desember 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
Hidup di dunia ini telah ditetapkan oleh Allah dengan segala aturan dan porsinya. Ada waktu untuk bahagia, ada pula waktu untuk berduka. Allah tidak menciptakan kehidupan dengan satu warna saja, melainkan seimbang agar manusia mampu belajar, bersyukur, dan bersabar.
Suka dan duka adalah pasangan yang tak terpisahkan. Bila seseorang hanya ingin mengambil porsi “suka” di masa muda, maka di usia tua bisa jadi ia akan lebih banyak menghadapi “duka”. Karena hakikatnya, jatah suka dan duka dalam hidup telah diatur Sang Maha Kuasa.
Oleh karena itu, bijaklah dalam menyikapi setiap keadaan. Nikmati suka dengan rasa syukur, dan terima duka dengan sabar serta ikhlas. Jangan memilih-milih, karena keduanya adalah bagian dari perjalanan menuju ridha Allah.
Hidup Pasti Berganti Antara Senang dan Sedih
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا. إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.”
Ayat ini menegaskan bahwa tidak ada kesulitan yang abadi. Setiap duka pasti akan dibarengi suka. Maka tugas seorang mukmin adalah bersabar saat duka datang dan bersyukur ketika suka dirasakan.
Ujian Hidup Adalah Ketetapan Allah
Allah juga menegaskan dalam firman-Nya:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍۢ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍۢ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”
Ayat ini menjelaskan bahwa duka bukanlah tanda kebencian Allah, melainkan bentuk ujian agar manusia semakin mendekat kepada-Nya.
Hadits Tentang Sabar Menghadapi Hidup
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah kebaikan baginya. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, maka itu baik baginya.”
Hadits ini menegaskan bahwa suka dan duka sama-sama mendatangkan kebaikan bila dihadapi dengan syukur dan sabar.
Kesimpulan
Hidup ini bukan hanya tentang menikmati suka, tetapi juga menerima duka dengan lapang dada. Keduanya adalah jatah yang sudah ditentukan Allah. Janganlah kita menolak bagian yang pahit, sebab di balik pahitnya ujian selalu ada manisnya hikmah.
Dengan ikhlas menerima suka dan duka sesuai waktunya, seorang hamba akan merasakan kedamaian. Insya Allah, akhir dari perjalanan hidup yang penuh suka dan duka adalah kebahagiaan sejati di sisi Allah Ta’ala.


