Jakarta Barat, infoDKJ.com | Malam terakhir di tahun 2025 tak hanya dipenuhi hitung mundur dan kembang api. Di Kelurahan Pekojan, Jakarta Barat, suasana pergantian tahun justru diisi dengan langkah-langkah sunyi penuh tanggung jawab dan kepedulian.
Pada Rabu (31/12/2025), Lurah Pekojan bersama unsur tiga pilar turun langsung berkeliling wilayah. Mereka melakukan monitoring dari titik ke titik, memastikan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap berada dalam kondisi aman dan kondusif menjelang Tahun Baru 2026.
Langkah mereka menyusuri jalan-jalan pemukiman menjadi simbol kuat bahwa keamanan bukan hanya urusan aparat, melainkan bentuk nyata dari pelayanan dan kepedulian kepada warga.
Singgah ke Pos RW: Bukan Sekadar Pantau, Tapi Menguatkan
Dalam patroli tersebut, Lurah Pekojan menyempatkan diri mampir ke sejumlah pos RW yang bersiaga. Ia bertemu langsung para Ketua RT/RW, Linmas, dan warga, menyapa mereka bukan sebagai pejabat, melainkan sebagai sesama manusia yang ingin menjaga kampung tetap damai.
Bagi Lurah Pekojan, pergantian tahun seharusnya bukan sekadar pesta. Ada banyak saudara sebangsa yang menyambut tahun baru dalam kondisi pilu: rumah rusak, kehilangan keluarga, dan masih bertahan di tengah bencana.
Dengan nada tegas namun hangat, Lurah Pekojan mengajak warga untuk tidak larut dalam euforia berlebihan.
“Malam pergantian tahun ini mari kita jadikan momentum refleksi diri. Tidak perlu bereuforia berlebihan. Kita juga perlu berempati dan mendoakan saudara-saudara kita yang sedang tertimpa bencana, baik di Aceh, Sumatera, maupun wilayah lainnya,” ujar Lurah Pekojan.
Refleksi di Ujung Tahun: Tahun Baru Bukan Hanya Tentang Riuh
Imbauan itu terasa lebih dari sekadar formalitas. Ia menyentuh sisi kemanusiaan. Bahwa di balik suasana perayaan, ada nilai yang lebih penting: menahan diri, menjaga ketertiban, dan merawat empati.
Lurah Pekojan menekankan bahwa cara paling mulia menyambut tahun baru adalah dengan menjadi pribadi yang lebih baik, lebih peduli, dan lebih menghargai sesama. Ia juga mengingatkan warga agar tetap menjaga kenyamanan lingkungan, tidak menimbulkan keributan, serta saling mengingatkan demi keamanan kampung.
Sinergi Tiga Pilar, Jaga Pekojan Tetap Teduh
Monitoring malam itu menjadi wujud kolaborasi nyata antara unsur Kelurahan, TNI, Polri, FKDM dan masyarakat. Kehadiran semua unsur menunjukkan bahwa menjaga ketertiban bukan tugas satu pihak, tetapi tanggung jawab bersama.
Kelurahan Pekojan berharap, dengan kesiapsiagaan dan kebersamaan ini, pergantian Tahun Baru 2026 dapat berlangsung dengan aman, tenang, dan penuh makna.
Di tengah hiruk-pikuk pergantian tahun, Pekojan mengirimkan pesan sederhana: bahwa kebahagiaan tak harus bising, dan bahwa doa bisa menjadi kembang api paling indah — terutama bagi mereka yang sedang berjuang di tengah bencana. (Dani)



