Beit Lahia, Gaza - infoDKJ.com | Selasa, 30 April 2025
Penderitaan rakyat Gaza kembali tergambar jelas dari deretan potret duka yang memilukan. Di tengah krisis air bersih, kelaparan, dan pengepungan yang semakin mencekik, serangan udara Zionis kembali merenggut nyawa warga sipil di Beit Lahia, Gaza Utara.
Serangan terbaru itu menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari kalangan anak-anak dan perempuan. Dalam gambar yang tersebar luas, terlihat ayah dan ibu menangisi tubuh mungil anak mereka yang terbungkus kain kafan putih—lambang kepolosan yang terenggut di tengah konflik berkepanjangan. Pelukan terakhir, air mata yang tak kunjung kering, serta wajah-wajah pilu menjadi simbol dari tragedi kemanusiaan yang terus berulang.
Warga Gaza kini hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Persediaan makanan menipis, akses air bersih terbatas, dan layanan kesehatan lumpuh akibat blokade serta kerusakan infrastruktur. Di tengah penderitaan itu, warga tetap berupaya bertahan dan saling menguatkan satu sama lain, meskipun bayang-bayang kematian selalu menghantui.
“Kesedihan dan rasa sakit tak lagi bisa diungkapkan dengan kata-kata,” ujar seorang ibu yang kehilangan dua anaknya dalam serangan. “Kami hanya ingin hidup dengan damai, membesarkan anak-anak kami tanpa rasa takut.”
Pihak internasional terus mendesak gencatan senjata dan penghentian kekerasan, namun hingga kini, suara perdamaian belum mendapat ruang yang nyata. Di Gaza, setiap hari menjadi pertaruhan hidup dan mati.
(Adang)