Jakarta Barat, infoDKJ.com | Dalam rangka Milad ke-108 'Aisyiyah, Pimpinan Daerah 'Aisyiyah (PDA) Jakarta Barat bersama Pimpinan Cabang 'Aisyiyah (PCA) Tambora menggelar kegiatan Pasar Rakyat yang berlangsung meriah pada Sabtu, 28 Juni 2025, di Aula dan halaman Masjid Al-Huda, Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat.
Masjid yang terletak di tengah pemukiman padat itu menjadi saksi semaraknya kegiatan sosial yang sarat manfaat. Berbagai kegiatan digelar, antara lain:
- Bantuan sembako, sayur mayur, dan lauk pauk bagi keluarga pra sejahtera
- Bazar pakaian murah layak pakai
- Layanan kesehatan gratis untuk warga
- Lomba tumpeng berbahan pengganti beras seperti ketela dan ubi
- Layanan bantuan hukum untuk masyarakat
- Makan mie rebus gratis yang disponsori oleh produk Mie Sedaap dari Wings Group
Mengusung Ketahanan Pangan Berbasis Komunitas
Kegiatan ini mengangkat tema "Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Desa Qoryah Thoyyibah Menuju Ketahanan Pangan Nasional." Sebelum acara puncak, berbagai kegiatan pendukung telah digelar, seperti lomba ceramah agama, urban farming, dan edukasi ketahanan pangan berbasis keluarga.
Sekretaris Lurah Kalianyar, Suroso, SE, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kontribusi nyata 'Aisyiyah dalam pembangunan sosial di Kelurahan Kalianyar dan Kecamatan Tambora.
“‘Aisyiyah adalah organisasi perempuan yang bermartabat. Tema ketahanan pangan dan urban farming yang diusung sejalan dengan program pemerintah pusat maupun daerah,” ujar Suroso.
Sementara itu, Hj. Nena Zaenab, pengurus PCA Tambora, menyoroti pentingnya regenerasi dalam organisasi.
“Alhamdulillah, regenerasi di 'Aisyiyah berjalan dengan baik. Suksesnya acara ini menjadi bukti nyata,” ucapnya.
Ketua PDA Jakarta Barat, Hj. Munawaroh, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi solid antara cabang-cabang 'Aisyiyah se-Jakarta Barat bersama Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tambora, yang membuat acara berlangsung lancar dan penuh semangat.
Seruan untuk Mandiri dan Ramah Pangan
Menutup rangkaian acara, Ketua Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah (PWA) DKI Jakarta, Hj. Elo Bugis, menekankan pentingnya isu ketahanan pangan sebagai kunci keberlangsungan keluarga, komunitas, hingga bangsa.
“Qoryah Thoyyibah bermakna membangun komunitas atau desa yang menjalankan ajaran Islam secara menyeluruh, dan warganya mampu mandiri, khususnya dalam hal pangan, pendidikan, dan ekonomi,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat mulai dari keluarga untuk tidak menyisakan atau membuang makanan secara berlebihan.
“Jangan membuat banyak sampah makanan. Ketahanan pangan dimulai dari dapur rumah tangga kita,” tegasnya.
Acara Milad ini tidak hanya menjadi perayaan usia organisasi, tetapi juga menjadi panggung bagi kolaborasi, solidaritas sosial, serta penguatan ketahanan pangan berbasis komunitas. (AG)