Gaza, infoDKJ.com | Nick Maynard, seorang dokter bedah asal Inggris yang saat ini bertugas di Gaza, mengungkap temuan mengerikan terkait pola luka tembak yang diderita oleh para remaja Palestina di sekitar lokasi distribusi bantuan kemanusiaan Yayasan Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang didukung oleh Amerika Serikat dan Israel.
Dalam wawancaranya, Maynard menyampaikan bahwa dirinya telah menangani puluhan remaja laki-laki yang mengalami luka tembak di bagian tubuh vital, seperti perut, dada, kepala, leher, hingga testis.
“Pola luka tembaknya sangat jelas. Suatu hari mereka ditembak di perut, esoknya di kepala atau leher, dan hari lainnya di lengan atau kaki,” ungkap Maynard dengan nada prihatin.
Ia juga menyebut bahwa penembakan ini bukan semata insiden acak, melainkan terlihat seperti tindakan yang disengaja dan terkoordinasi. Maynard mencontohkan kejadian pada Sabtu lalu, di mana dalam waktu singkat empat remaja laki-laki dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis dengan luka tembak di bagian testis.
“Ini hampir seperti sebuah permainan. Serdadu memutuskan untuk menembak kepala hari ini, leher besok, dan testis lusa,” tambahnya.
Maynard juga menuturkan bahwa penembakan terhadap para remaja ini tidak hanya dilakukan oleh pasukan darat Israel, tetapi juga melalui serangan dari quadcopter atau drone bersenjata.
Kondisi ini menambah panjang daftar pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Jalur Gaza di tengah krisis kemanusiaan yang semakin memburuk. Ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan remaja, menjadi korban dalam situasi yang disebut oleh banyak pihak sebagai bencana kemanusiaan paling parah dalam sejarah modern.
Keterangan dan kesaksian dari tenaga medis internasional seperti Nick Maynard menjadi penting sebagai dokumentasi dan seruan kepada dunia internasional untuk tidak tinggal diam terhadap kekejaman yang terjadi.
@AJEnglish
@sahabatalaqsha