Jakarta, infoDKJ.com | Minggu, 21 September 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
Dalam Islam, berbuat baik kepada hewan adalah amal mulia yang mendapat ganjaran besar. Rasulullah ï·º menegaskan bahwa memberi makan atau minum hewan bukanlah perbuatan sia-sia. Bahkan, amal kecil seperti itu bisa menjadi sebab ampunan Allah ï·».
Kisah Pelacur dan Anjing Kehausan
Rasulullah ï·º bersabda:
“Seorang wanita pezina melihat seekor anjing kehausan berputar-putar di sebuah sumur pada hari yang sangat panas. Ia lalu melepas sepatunya, mengambil air, dan memberi minum anjing itu. Maka Allah mengampuni dosanya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Kisah ini menunjukkan betapa luas rahmat Allah. Sebuah amal sederhana, jika dilakukan dengan ikhlas, bisa menjadi sebab turunnya ampunan.
Apakah Memberi Makan Hewan Saja Cukup untuk Masuk Surga?
Meski sangat mulia, Islam tidak mengajarkan bahwa hanya dengan memberi makan hewan seseorang otomatis masuk surga, tanpa melaksanakan kewajiban utama seperti shalat, puasa, zakat, dan syahadat.
Allah ï·» berfirman:
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyat: 56)
Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama hidup manusia adalah beribadah kepada Allah. Amal sosial, termasuk berbuat baik pada hewan, hanyalah pelengkap, bukan pengganti ibadah wajib.
Amal Kebaikan Sebagai Pelengkap
Memberi makan kucing, anjing, atau hewan lain adalah amal shalih yang dianjurkan. Rasulullah ï·º bersabda:
“Barangsiapa yang membunuh burung pipit atau yang lebih besar dari itu tanpa alasan yang benar, maka Allah akan meminta pertanggungjawaban darinya.”
(HR. An-Nasa’i)
Dalam riwayat lain beliau bersabda:
“Dalam setiap yang bernyawa ada pahala.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis-hadis ini menegaskan bahwa berbuat baik kepada hewan merupakan tanda keimanan. Namun, amal ini harus berjalan seiring dengan ketaatan dan ibadah fardhu.
Kesimpulan
- Memberi makan dan minum hewan adalah amal shalih besar yang bisa menjadi sebab ampunan Allah.
- Namun, amal tersebut tidak cukup untuk masuk surga bila seseorang mengabaikan kewajiban utama seperti shalat.
- Islam mengajarkan keseimbangan: ibadah wajib ditegakkan, sementara amal sosial dan kebaikan terhadap hewan memperindah dan menyempurnakan iman.
Dengan demikian, orang yang berbuat baik kepada hewan tetapi melalaikan ibadah wajib tidak bisa serta-merta berharap masuk surga. Surga hanya dapat diraih dengan ketaatan penuh kepada Allah ï·», yang disertai amal baik terhadap sesama makhluk-Nya.


