Jakarta, infoDKJ.com | Minggu, 21 September 2025
Nabi Muhammad ﷺ adalah teladan utama dalam menghadapi musibah, kesulitan, penderitaan, dan ujian hidup. Tidak ada seorang pun yang mengalami penderitaan sebesar beliau, namun tetap tegar, sabar, dan hanya mengharap pahala dari Allah ﷻ.
Sejak kecil, beliau sabar menjalani kehidupan sebagai yatim, hidup dalam keterbatasan, serta menghadapi ejekan dan kebencian musuh. Ketabahan beliau tetap terjaga meski harus diusir dari tanah kelahirannya, dipisahkan dari keluarga, bahkan ketika para sahabat yang beliau cintai dibunuh dan disiksa.
Nabi ﷺ juga bersabar menghadapi berbagai konspirasi, serangan orang-orang kafir, kedustaan, serta kerasnya watak sebagian masyarakat Arab pada masa itu. Meski ditawarkan harta, jabatan, dan kedudukan tinggi, beliau menolak segala rayuan dunia demi meraih ridha Allah. Kesabarannya laksana baju besi yang melindungi dirinya dari setiap cobaan.
Dalam menghadapi kesulitan, beliau selalu kembali kepada firman Allah yang memerintahkan kesabaran, sebagaimana termaktub dalam:
- QS. An-Nahl: 127
- QS. Thaahaa: 130
- QS. Yusuf: 18
- QS. Al-Ahqaaf: 35
Kesabaran beliau juga tampak saat kehilangan orang-orang tercinta: wafatnya paman, istri, serta putra-putranya. Bahkan ketika dituduh sebagai penyair, tukang sihir, orang gila, maupun pendusta, beliau tetap sabar. Semua hinaan, pengusiran, cacian, dan serangan musuh dihadapi dengan kelapangan hati dan kesabaran yang agung.
Sumber kekuatan beliau lahir dari keyakinan teguh kepada Allah, ketenteraman hati dengan janji-Nya, serta keyakinan bahwa Allah selalu bersamanya dan akan mencukupinya.
Karena itu, Nabi Muhammad ﷺ menjadi teladan sempurna dalam kesabaran, keteguhan hati, dan kelapangan dada. Beliau adalah panutan bagi orang-orang sabar sekaligus suri teladan bagi hamba-hamba yang bersyukur.
Semoga shalawat dan salam Allah senantiasa tercurah kepadanya.
Bersambung ke episode 3 ...
Dikutip dari terjemahan kitab: Muhammad Ka-annaka Taroohu “Visualisasi Kepribadian Muhammad SAW”
Karya Dr. 'Aidh bin 'Abdullah Al-Qarni
Editor: Ahmad Hariyansyah