Jakarta, infoDKJ.com | Sabtu, 6 September 2025
Penulis: Adrianti
Revitalisasi analisis Kohati menjadi langkah penting dalam menjawab tantangan zaman dan kompleksitas isu keperempuanan saat ini. Perkembangan sosial, budaya, dan teknologi telah membawa perubahan signifikan terhadap peran dan posisi perempuan di masyarakat. Namun, di balik kemajuan tersebut, masih banyak persoalan yang belum terselesaikan, seperti kesenjangan gender, kekerasan berbasis gender, diskriminasi dalam dunia kerja, hingga marginalisasi perempuan dalam pengambilan keputusan.
Sebagai organisasi yang memiliki basis ideologis dan historis kuat, Kohati perlu memperkuat kembali daya analisisnya agar lebih kontekstual, progresif, dan berbasis data. Analisis yang tajam tidak hanya berhenti pada kritik, tetapi juga mampu menawarkan solusi strategis yang membumi. Revitalisasi ini penting untuk memastikan bahwa suara perempuan tidak hanya terdengar, tetapi juga berpengaruh dalam merumuskan kebijakan, baik di internal organisasi maupun di tingkat nasional.
Pendekatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Mengkaji ulang paradigma perjuangan perempuan dengan mempertimbangkan nilai-nilai Islam, keadilan, dan kesetaraan.
- Memperkuat literasi dan riset mengenai isu-isu terkini, seperti digitalisasi dan dampaknya pada perempuan, kesehatan mental, serta ekonomi kreatif.
- Membangun jejaring strategis dengan organisasi perempuan, lembaga riset, dan pemerintah untuk memperluas pengaruh dan dampak gerakan.
- Melibatkan kader muda dalam proses analisis dan advokasi agar regenerasi ide tetap terjaga.
Dengan revitalisasi yang terarah, Kohati dapat menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan secara holistik. Lebih dari sekadar pergerakan, Kohati dapat menjadi ruang edukasi dan advokasi yang menjembatani kepentingan perempuan dan masyarakat, sehingga analisis yang dihasilkan benar-benar relevan dan mampu menggerakkan perubahan.
Perkembangan zaman yang dinamis membawa tantangan baru bagi perempuan, khususnya dalam konteks sosial, budaya, dan pendidikan. Di tengah kemajuan teknologi dan arus globalisasi, isu-isu keperempuanan semakin kompleks, mulai dari ketidaksetaraan gender, kekerasan berbasis gender, keterbatasan akses pendidikan dan ekonomi, hingga marjinalisasi perempuan dalam pengambilan kebijakan. Situasi ini menuntut adanya pemikiran dan gerakan yang lebih terstruktur dan kontekstual, terutama dari organisasi perempuan yang memiliki visi pemberdayaan dan perjuangan hak-hak perempuan, seperti Kohati di Samarinda.
Sebagai organisasi yang lahir dari semangat intelektual dan spiritual, Kohati memegang peran strategis dalam menghadirkan analisis yang tajam dan solutif terhadap persoalan perempuan. Namun, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan revitalisasi analisis yang tidak hanya menyoroti masalah di permukaan, tetapi juga menggali akar persoalan dan merumuskan strategi penyelesaian yang tepat. Revitalisasi ini penting agar Kohati tetap relevan dalam memberikan kontribusi nyata, baik dalam ranah akademik, sosial, maupun kebijakan publik.
Ada beberapa langkah penting yang dapat dilakukan dalam proses revitalisasi ini, di antaranya:
-
Memperkuat Basis Kajian dan Literasi
Kohati perlu memperkaya pengetahuan kader melalui riset dan kajian yang berbasis data. Dengan memahami isu perempuan secara ilmiah dan mendalam, analisis yang dihasilkan akan lebih objektif dan tepat sasaran. -
Mengintegrasikan Nilai Islam dan Perspektif Gender yang Adil
Sebagai organisasi yang berlandaskan nilai keislaman, Kohati memiliki tanggung jawab untuk membangun narasi yang seimbang antara nilai agama dan semangat kesetaraan. Hal ini penting agar perjuangan perempuan tidak terjebak dalam ekstremitas, tetapi tetap berpegang pada prinsip keadilan dan kemaslahatan. -
Menguatkan Jejaring dan Kolaborasi
Revitalisasi analisis tidak dapat dilakukan secara terisolasi. Kohati perlu menjalin sinergi dengan organisasi perempuan lainnya, lembaga pemerhati gender, serta pemerintah daerah agar gerakan yang dihasilkan memiliki jangkauan dan pengaruh yang lebih luas. -
Mendorong Partisipasi Kader Muda
Generasi muda adalah agen perubahan yang membawa ide-ide segar. Dengan melibatkan kader muda dalam proses analisis dan advokasi, Kohati dapat memastikan kesinambungan gerakan yang progresif dan relevan dengan perkembangan zaman.
Melalui revitalisasi ini, Kohati diharapkan tidak hanya menjadi ruang diskusi dan kajian, tetapi juga pusat advokasi dan pemberdayaan perempuan yang berdampak langsung pada masyarakat. Dengan analisis yang matang, strategi yang jelas, dan semangat kolaboratif, Kohati mampu menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, khususnya di Samarinda dan Kalimantan Timur pada umumnya.