Jakarta, infoDKJ.com | Selasa, 28 Oktober 2025
Oleh: Ahmad Hariyansyah
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran.”
(QS. Al-‘Ashr: 1–3)
Surat Al-‘Ashr merupakan salah satu surat pendek dalam Al-Qur’an yang sering kita baca, namun mengandung makna yang sangat mendalam. Imam Asy-Syafi’i pernah berkata:
“Seandainya manusia merenungi surat ini saja, niscaya sudah mencukupi bagi mereka.”
Ungkapan ini menunjukkan betapa lengkapnya kandungan surat Al-‘Ashr sebagai pedoman hidup. Di dalamnya terdapat rumus keselamatan manusia agar tidak terjerumus dalam kerugian, baik di dunia maupun di akhirat.
Berikut empat jalan keselamatan yang disebut dalam surat Al-‘Ashr:
1. Beriman kepada Allah
Iman adalah fondasi utama kehidupan seorang hamba. Tanpa iman, segala amal tidak memiliki nilai di sisi Allah.
Sebagaimana firman-Nya:
“Barangsiapa mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan Kami akan beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
(QS. An-Nahl: 97)
Ayat ini menegaskan bahwa amal shalih tanpa iman tidak akan membawa keselamatan akhirat. Karena iman merupakan syarat diterimanya amal di hadapan Allah.
2. Beramal Shalih
Setelah beriman, seorang hamba harus membuktikan imannya melalui amal nyata. Iman tanpa amal ibarat pohon tanpa buah — indah dipandang, tapi tidak memberi manfaat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Iman itu terdiri atas lebih dari tujuh puluh cabang. Yang paling tinggi adalah ucapan La ilaha illallah, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan rasa malu adalah salah satu cabang iman.”
(HR. Muslim)
Amal shalih mencakup ibadah kepada Allah — seperti shalat, puasa, zakat — serta perbuatan baik kepada sesama manusia, seperti membantu sesama, jujur, dan adil.
3. Saling Menasihati dalam Kebenaran
Seorang muslim sejati tidak hanya memperbaiki dirinya sendiri, tetapi juga mengajak orang lain menuju kebaikan. Allah ﷻ berfirman:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
(QS. Ali Imran: 104)
Saling menasihati adalah bentuk kepedulian dan kasih sayang sesama mukmin. Dalam masyarakat yang saling menasihati, kebenaran akan tetap tegak dan kebatilan tidak akan mudah berkuasa.
4. Saling Menasihati dalam Kesabaran
Jalan iman dan amal shalih bukanlah jalan yang mudah. Ada ujian, cobaan, bahkan mungkin cemoohan dari orang lain. Karena itu, sabar menjadi kunci agar tetap istiqamah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya seluruh perkaranya adalah baik. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika ia ditimpa musibah, ia bersabar, maka itu pun baik baginya.”
(HR. Muslim)
Sabar bukan berarti pasrah tanpa usaha, tetapi teguh dalam kebaikan dan tabah dalam ujian.
Kesimpulan
Surat Al-‘Ashr mengajarkan bahwa jalan selamat dari kerugian adalah dengan memenuhi empat syarat:
- Beriman kepada Allah,
- Beramal shalih,
- Saling menasihati dalam kebenaran, dan
- Saling menasihati dalam kesabaran.
Ada yang beriman tapi malas beramal, ada yang beramal tapi tanpa iman, bahkan ada yang tidak beriman dan tidak beramal — semuanya masih berada dalam kerugian.
Yang benar-benar selamat hanyalah mereka yang memenuhi empat syarat sebagaimana ditetapkan oleh Allah dalam surat Al-‘Ashr.
Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang tidak merugi, baik di dunia maupun di akhirat.
Aamiin.
